KABUL - Amerika Serikat harus membayar mahal operasi militernya di AfghanistanTak hanya miliaran dolar harus dihabiskan, tetapi tentara AS yang jadi korban pun sudah mencapai ribuan.
Seperti diberitakan Associated Press, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengungkapkan bahwa seorang anggotanya tewas lagi akibat bom yang meledak di pinggir jalan di selatan Afghanistan hari ini
BACA JUGA: PM Australia Marah
NATO memang tidak menyebut identitas maupun negara asal tentaranya yang tewas.Namun juru bicara tentara AS, Wayne Shanks, menyatakan bahwa korban tewas itu adalah anggota militer AS
NATO memang tidak memberi rincian soal pemboman har ini, atau di mana insiden itu terjadi
BACA JUGA: Korut Ancam Tutup Akses ke Kaesong
Pasukan NATO, AS dan Afghanistan memang sedang bersiap-siap untuk operasi besar-besaran di wilayah selatan untuk memperkuat kontrol pemerintah terhadap Kandahar, kota terbesar di selatan Afghanistan yang menjadi bekas markas kaum Taliban.Yang pasti, insiden hari ini telah menggenapi daftar tentara AS yang tewas
BACA JUGA: Balita Perokok Asal Muba jadi Laput Koran Inggris
Prajurit berusia 31 tahun anggota pasukan khusus itu disergap pada 4 Januari 2002, setelah menhgadiri pertemuan dengan pemimpin Afghanistan di Provinsi KhostNathan meningalkan seorang istri dann dua anak.Sementara yang masuk daftar terakhir, justru tewas menjelang peringatan Memorial Day yang digelar akhir pekan ini, di mana warga Amerika akan memberi penghormatan kepada tentara AS yang tewas di medan perang.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Diberitakan Sudah Siaga Perang
Redaktur : Tim Redaksi