jpnn.com - JAKARTA -- Hingga Kamis (16/1) siang, jumlah korban yang meninggal akibat banjir bandang di Kota Manado mencapai 15 orang.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif usai mengikuti sidang kabinet paripurna bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (16/1).
BACA JUGA: Mundur, 23 Posisi PNS Lowong Setahun
"Korban itu ada 15, dua orang hilang," ujar Samsyul.
Syamsul mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Sarundajang terkait penanganan banjir tersebut.
BACA JUGA: Usai Ribut dengan Pacar, Dokter Muda Tabrak Pohon, Kaki Patah
Dari laporan gubernur disebut pengungsinya yang sebelumnya berjumlah 40 ribu jiwa, sebanyak 60 persennya telah kembali ke rumahnya masing-masing.
Sementara itu distribusi untuk pengiriman sedikit terhambat karena ada sejumlah jalan yang terputus akibat banjir. Di antaranya jalan dari Tomohon-Manado dan Manado-Minahasa.
BACA JUGA: Kantor Dinsos Manado Kebanjiran, Buffer Stock Aman
"Disampaikan itu, sehingga agak mempersulit penyaluran logistik. Tapi masih terus tertangani. Sementara cuaca sudah mulai cerah di sana, karena kalau cerah kan berarti intensitas hujan sedikit," sambung Syamsul.
Syamsul memaparkan, BNPB telah mengirimkan satu tim untuk bantuan. November lalu pihaknya pernah memberikan dana Rp 3,3 miliar untuk Provinsi Sulut Manado. Syamsul memastikan dana itu cukup untuk membantu penanganan pengungsi akibat banjir. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Harus Siap Mental
Redaktur : Tim Redaksi