Sudah 26 Pejabat Gedung Putih Tinggalkan Trump, Ada Apa?

Senin, 10 Desember 2018 – 11:21 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Gerbong pejabat senior yang meninggalkan Gedung Putih kian panjang. Sabtu (8/12) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan bahwa Kepala Staf Gedung Putih John Kelly bakal hengkang akhir tahun ini. Penggantinya diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

"Saya sangat menghargai pekerjaannya," ujar Trump saat mengumumkan rencana pengunduran diri Kelly seperti dikutip Time. Trump pernah menyatakan akan tetap mempekerjakan Kelly hingga akhir masa jabatannya pada 2020, tapi sepertinya itu tak terlaksana.

BACA JUGA: Trump Dinilai Tidak Becus Memilih Pengganti Nikki Haley

Brookings Institution mengungkapkan bahwa pergantian staf senior Gedung Putih di bawah kepemimpinan Trump merupakan yang paling sering jika dibandingkan dengan lima presiden pendahulunya.

Kelly akan menjadi pejabat ke-13 yang meninggalkan pemerintahan Trump tahun ini. Jika ditotal sejak awal 2017 hingga akhir tahun nanti, ada 26 pejabat yang pergi. Entah itu dipecat sendiri oleh Trump, dipaksa mundur, atau sengaja mengundurkan diri karena bertentangan dengan suami Melania itu.

BACA JUGA: Trump Tunjuk Mantan Wartawan Fox Jadi Dubes AS untuk PBB

Kantor berita Reuters melansir bahwa Nick Ayers mungkin akan menggantikan posisi Kelly. Saat ini dia masih menjabat Kepala Staf Wakil Presiden Mike Pence.

Banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan politikus 36 tahun itu untuk menjadi kepala staf kepresidenan. Dia jelas tidak mampu menandingi Kelly yang merupakan veteran Marinir.

BACA JUGA: Cerita JK soal Aksi Trump dan Xi Jinping di Belakang Istri

Chris Whipple, penulis buku The Gatekeepers: How the White House Chief of Staff Define Every Presidency, mengungkapkan bahwa Trump membutuhkan sosok yang mampu mengatakan kepadanya apa yang tidak ingin dia dengar. "Saya tak yakin Ayers mampu melakukannya," ujar Whipple.

Karir Ayers memang moncer. Pria kelahiran Georgia itu sudah menjadi penasihat beberapa gubernur yang diusung Partai Republik. Dia terbilang sukses menjadi kepala staf Pence. Seluruh karirnya berhubungan dengan politik Partai Republik. Pengalamannya itu akan berguna saat Trump mencalonkan diri lagi nanti. Meski begitu, dia memiliki pengalaman yang minim untuk menangani legislasi di kongres.

Tugasnya kian berat lantaran tahun depan Demokrat menjadi mayoritas di House of Representative. Ayers juga tidak akan dihormati staf Gedung Putih seperti mereka menghormati Kelly.

Selama ini Kelly dipuji karena berhasil membatasi akses orang luar langsung ke Trump dan membuat semua aturan berjalan sehingga tak ada pergolakan berlebih di Gedung Putih. Namun, tak bisa dimungkiri, dia gagal mengerem kebiasaan Trump berkicau di akun Twitter.

Salah seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Trump ingin Ayers menggantikan posisi Kelly selama dua tahun ke depan. Tapi, sepertinya, dia tidak akan bertahan selama itu. Ayers punya anak yang masih kecil dan berencana hengkang dari Gedung Putih secepatnya. Anaknya kembar tiga dan masih berusia 5 tahun. Selama ini pun jarang ada pejabat yang mampu bertahan selama dua tahun di pemerintahan Trump.

"Jika Anda bertahan 24 bulan, mungkin ada yang salah dengan diri Anda," ujar kolumnis The New Yorker John Cassidy terkait perputaran pajabat yang begitu cepat pada masa kepemimpinan Trump. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Napas Panjang 90 Hari


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler