Cerita JK soal Aksi Trump dan Xi Jinping di Belakang Istri

Senin, 03 Desember 2018 – 11:04 WIB
Wapres Jusuf Kalla di Sidang Umum PBB. Foto: setwapres

jpnn.com, BUENOS AIRES - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi saksi lobi-lobi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Pertemuan Tingkat Tinggi G20, Buenos Aires, Argentina. Negosiasi tingkat tinggi tersebut berujung pada disepakatinya gencatan senjata antara kedua negara.

JK bercerita, ada pembicaraan informal sebelum Trump dan Xi bertemu pada jamuan makan malam resmi pada Sabtu malam (1/12). Menurut Kalla, mereka sudah berbicara panjang lebar di sela-sela jamuan makan malam di Teater Colon, Buenos Aires, pada Jumat (30/11).

BACA JUGA: AS - Tiongkok Hentikan Perang, Usul Indonesia Diakomodasi

Pertemuan tersebut, menurut JK, cukup unik. "Ada video yang menarik," ujar JK setelah bertemu dengan warga Indoensia di Argentina pada Sabtu malam (Minggu dini hari WIB).

Dia lantas meminta istrinya, Mufidah Jusuf Kalla, untuk mengambilkan ponsel. Klik sana klik sini, JK pun menunjukkan video tersebut. Dalam video itu terlihat Trump dan Xi yang duduk berdekatan. Mereka hanya dipisahkan Melania Trump.

BACA JUGA: Napas Panjang 90 Hari

"Jadi, duduk Trump, istrinya, Jinping, istrinya. Jadi, mereka berunding lewat belakang (istri Trump, Red)," ungkap JK sambil memperagakan pembicaraan tersebut dengan mencondongkan kepalanya ke kanan. "Jadi, agak lama juga ada hampir satu jam berunding seperti itu," imbuh JK.

Dia yakin dari pertemuan itu ada hasil maksimum yang bisa dicapai. Yang paling penting, ada hasil baik untuk semua pihak, terutama untuk meredam perang dagang. Apalagi, gelagat Amerika kian baik.

BACA JUGA: General Motors Tutup 5 Pabrik, Donald Trump Balas Ancaman

"Amerika juga sedikit melembut dengan ditandatanganinya NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, Red) baru antara Kanada, Amerika, dan Meksiko," imbuh JK.

Dalam pertemuan resmi Sabtu malam, Trump menyetujui untuk menunda kenaikan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap barang-barang senilai USD 200 miliar dari Tiongkok. Sebelumnya, kebijakan itu direncanakan untuk diterapkan per 1 Januari 2019.

"Ini adalah sebuah pertemuan yang menakjubkan dan produktif dengan berbagai kemungkinan tak terbatas untuk kedua negara, Amerika Serikat dan Tiongkok. Ini kehormatan bagi saya untuk bekerja bersama Presiden Xi," kata Trump seperti dikutip dari pernyataan resmi Gedung Putih. (jun/c10/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Usir Imigran dengan Gas Air Mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler