Sudah 363 Tenaga Medis Meninggal Akibat Virus COVID-19

Rabu, 16 Desember 2020 – 10:38 WIB
Ratusan tenaga medis membacakan selawat saat melepas pemberangkatan jenazah dokter anestesi posif COVID-19 menggunakan mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/9/2020). Foto: Antara/Ampelsa

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 363 tenaga medis meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19 dalam periode Maret hingga pertengahan Desember 2020.

Berdasarkan data resmi Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 15 Desember 2020 yang dikutip, Rabu (16/12), dari 363 tenaga medis tersebut terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat.

BACA JUGA: Berita Duka, Kepala Dinas Yudi Ferdiana Meninggal Dunia karena Covid-19

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum dengan empat di antaranya guru besar, dan 92 dokter spesialis dengan tujuh di antaranya guru besar, serta dua residen dan satu orang dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI Cabang kabupaten-kota.

Berdasarkan data wafatnya tenaga medis per provinsi paling banyak terjadi di Jawa Timur 41 dokter, dua dokter gigi, dan 43 perawat; DKI Jakarta 31 dokter, lima dokter gigi dan 21 perawat; dan Sumatra Utara 24 dokter, dan tiga perawat.

BACA JUGA: Menkes Terawan Keluarkan Pernyataan Tegas, Jangan Coba-coba

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT mengatakan kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita COVID-19 baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala).

Dia menambahkan, pemilihan kepala daerah yang belum lama dilaksanakan secara serentak juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid.

BACA JUGA: Irjen Rudy Heriyanto Pernah Berhadapan dengan Kivlan Zen & Rachmawati Soekarnoputri dalam Kasus Dugaan Makar

"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib.

Tim Mitigasi IDI berharap para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.

Tim Mitigasi IDI juga mengimbau masyarakat agar meski vaksin Covid sudah tersedia, namun untuk perlindungan maksimal maka setiap orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.

Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan, kata Adib, menjadi peringatan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sri Hananto Seno menghimbau masyarakat agar memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya untuk menghindari penularan virus corona.

"Selain menjaga imunitas tubuh, perlu diperhatikan juga kebersihan mulut dan gigi terutama mengingat penularan utama Covid adalah melalui droplet atau cairan dari mulut. Tetap gunakan masker baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak," kata dia.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah menjelaskan bahwa berdasarkan data, selain perawat yang bertugas di Rumah Sakit, para petugas kesehatan (perawat) yang bertugas di Puskesmas merupakan yang gugur terbanyak kedua.

Hal ini menandakan bahwa Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai bagi tenaga kesehatan.

"Kami berharap pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Dinas Kesehatan daerah setempat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan Puskesmas juga meningkatkan perlindungan di fasilitas kesehatan tersebut dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan jumlah yang memadai serta perlengkapan fasilitas lainnya untuk mengatasi jumlah lonjakan pasien Covid yang saat ini banyak terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia," kata Harif. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler