jpnn.com, YOGYAKARTA - Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2022 mendapat sambutan yang baik dari kaum milenial.
Tercatat sudah 73 ribu orang mendaftar pada program pengembangan talenta digital nasional tersebut, dari target 200 ribu peserta.
BACA JUGA: 200 Ribu Milenial Dibidik Punya Talenta Digital Lewat Program DTS, Berminat?
Demikian dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Menurutnya program ini terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Menkominfo Ajak Peserta DEWG G20 Fokus Bahas 3 Isu Penting ini
“Saya diinformasikan per hari ini sudah terdaftar 73 ribu peserta."
"Program ini mencakup seluruh pelosok tanah air. Siapa saja bisa mendaftar,” ujar Menteri Johnny seusai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, di Yogyakarta, Selasa (17/5).
BACA JUGA: Siaran TV Analog di 8 Wilayah Dihentikan, Kemenkominfo: Masyarakat Beruntung
Menteri Johnny berharap masyarakat dapat memanfaatkan Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2022 sebaik-baiknya.
Dia meminta calon peserta melengkapi persyaratan, dokumen dan turut ambil bagian secara serius.
“Sekali lagi, kepada para milenial untuk segera mengambil bagian agar tidak ketinggalan. Program ini akan kami teruskan di tahun-tahun berikutnya karena memang kebutuhannya besar,” ucapnya.
Menurut Menteri Johnny, DTS merupakan program terapan bagi generasi milenial.
Program ini memberikan peningkatan kompetensi sesuai kurikulum pelatihan yang berkualitas.
Selain itu, juga membekali peserta dengan kebutuhan lapangan pekerjaan masa depan.
“Misalnya artificial intelligence, big data, cyber security, virtual reallity, aughmented reallity, internet of things, dan lain-lain."
"Programnya menarik dan saya yakin putra-putri milenial Indonesia adalah digital native, sangat cocok untuk mereka,” katanya.
Menurut Menteri Johnny, dalam program DTS Kemenkominfo bekerja sama dengan 154 perguruan tinggi dan politeknik di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini disebut triplehelix dimana pemerintah, perguruan tinggi dan dunia usaha dinilai penting meningkatkan kerja sama dalam menciptakan talenta digital.
“Beberapa waktu yang lalu kami baru saja melaksanakan Memorandum of Understanding dengan 54 perguruan tinggi nasional."
"Kerja sama dan kolaborasi triplehelix ini penting dalam menghasilkan talenta digital yang jumlahnya cukup dan kualifikasinya memadai,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan terdapat syarat dan ketentuan teknis bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri.
“Ketika mereka mendaftar terus mendapatkan akun kemudian melengkapi seleksi administrasi seperti KTP, ijazah dan sebagainya. Setelah itu, ada tes substansi bagi mereka yang masuk,” katanya.
Hary mencontohkan program pelatihan professional academy yang memerlukan tes substansi seperti kemampuan untuk mengetahui pemograman.
“Setelah mereka lulus baru mengikuti pelatihan, ketika sudah selesai pelatihannya nanti ada lagi tes untuk mendapatkan sertifikat kelulusan mengikuti pelatihan. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengajukan sertifikasi baik internasional maupun nasional,” katanya.
Program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leadership Academy (DLA) merupakan inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.
Pelatihan DTS 2022 dibagi ke dalam tujuh akademi yang meliputi Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Professional Academy, Tematic Academy, Fresh Graduate Academy, dan Talent Scouting Academy.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang