jpnn.com - JAKARTA--Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Rofiq Natahadibrata mengungkapkan, saat ini makin banyak importir yang merugi. Pasalnya, rupiah tidak juga beranjak dari level 14 ribu per dolar AS.
"Anggota kami itu banyak, dari laporan yang masuk ke saya, sudah banyak yang mengalami kerugian. Namun kami tetap berusaha bertahan," kata Rofiq kepada JPNN, Rabu (2/9).
BACA JUGA: Pak Jokowi, Pliiss...Selamatkan Pengrajin Tahu Tempe
Dikatakan, walaupun sebagai mportir yang banyak mengalami kerugian akibat pelemahan rupiah, secara pribadi Rofiq melihatnya sebagai hikmah khususnya untuk produk dan komoditi yang bisa dibuat dan diproduksi dalam negeri.
"Sebenarnya banyak produk dan komoditi yang bisa kita buat sendiri. Hanya saja kualitasnya masih kalah bersaing dengan produk impor. Nah ini jadi tantangan bagi kita, untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar bisa bersaing dengan barang impor. Sekaranglah saatnya untuk bangkit," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Klaim Ekonomi Lebih Baik Dari 1998, Jokowi Minta Deregulasi
BACA JUGA: Horeeee... Kini Beli Tiket Garuda Indonesia Bisa di Indomaret
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menperin: Industri Jamu dan Kosmetik Kurangi Bahan Baku Impor
Redaktur : Tim Redaksi