Sudah Empat Bulan Tunjangan Guru Ngaji Ngadat

Rabu, 12 Oktober 2016 – 00:46 WIB
Gaji guru ngaji ngadat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - TANA PASER – Sudah empat bulan terakhir, 1.721 guru ngaji yang berada di bawah naungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Paser, termasuk yang bersifat tradisional, tak lagi menerima tunjangan.

Setiap bulannya, mereka seharusnya menerima Rp 500.000.

BACA JUGA: PAUD Dikelola Pemkot, Dapodik Diperbarui

“Totalnya hampir Rp 4 miliar. Ini imbas defisit yang dialami daerah, karena sumber dananya dari APBD. Kami memahami kondisi keuangan saat ini, tapi yang terpenting, keluhan para guru ngaji sudah kami sampaikan. Mereka sudah menerima tunjangan ini sejak 2002 dengan nilai yang terus naik setiap tahunnya,” ujar Ketua BKPRMI Paser Abdul Latif Thaha, kemarin (11/10).

Wakil ketua DPRD Paser tersebut mengatakan, sebenarnya BKPMRI akan menggelar Festival Anak Saleh tingkat kabupaten. 

BACA JUGA: Pemkab Simalungun Rampungkan Penyaluran 32.868 KIP

Sayangnya, untuk melaksanakannya terkendala dana. Selain itu, agenda terdekat yang dilakukan adalah musyawarah daerah (musda) untuk pemilihan ketua baru.

“Sekaligus acara HUT ke-6 BKPMRI serta wisuda bersama. Untuk kegiatan ini, kami mengharap bantuan dari peserta wisuda, karena sudah tidak ada lagi dana kegiatan seperti tahun sebelumnya,” tambahnya.

BACA JUGA: Guru Bakal Dilarang Beri PR ke Siswa

Sementara itu, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi berharap BKPMRI memahami kondisi keuangan daerah saat ini. 

Dia mengapresiasi kegiatan BKPMRI dalam mengembangkan dan memperkenalkan Alquran kepada masyarakat Paser.

Namun di tengah kondisi anggaran yang terpuruk, dia menyampaikan permohonan maaf, karena belum bisa membantu dari segi pendanaan, termasuk membayar insentif para guru ngaji. 

Pengurangan anggaran yang mulanya hanya Rp 501 miliar, bertambah menjadi Rp 600 miliar. Hal ini tentu menjadi pukulan berat bagi daerah.

“Total defisit kita mencapai Rp 1,1 triliun. Semoga ini bisa dipahami rekan BKPMRI, termasuk menyesuaikan kegiatan yang sudah diprogramkan sebelumnya. Di sini saja hampir setiap hari kontraktor datang menagih hak mereka, karena pemerintah belum bisa membayar. Percuma saja jika saya setuju, tetapi uangnya belum ada,” imbuhnya. (*/jib/ica/k9/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waahh.. di Sini Krisis Guru Agama Islam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler