jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPD RI, I Gede Pasek Suardika menilai dalam urusan perspektif mempertahankan kekuasaan tidak ada yang salah dari sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak konsisten.
Justru sikap plin-plan itu menurut Gede, bagian dari cara Jokowi mempertahankan kekuasaannya.
BACA JUGA: Pemerintah Pusing, Tak Semua WNI Mau Keluar dari Yaman
"Plin-plan dalam bersikap, sah saja dalam rangka mempertahankan kekuasaan. Sebab kekuasan itu memang nikmat dan Jokowi sepertinya masih merasa tidak aman dengan kondisi sekarang. Makanya Jokowi mau berkantor di Istana Bogor, itu pertimbangannya pasti kekuasaan dan Jokowi mau bawa itu ke Bogor untuk menambah kenikmatan," kata Gede Pasek Suardika, di Gedung DPD, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (4/1).
Begitu juga dengan kebijakannya yang menempatkan posisi komisaris dengan orang-orang kepercayaannya atau untuk membungkam pihak yang akan mengkritisinya. Menurut senator asal Provinsi Bali itu, pertimbangannya untuk melanggengkan kekuasaan.
BACA JUGA: Penyidik Bareskrim Sita 199 Dokumen dari Bekas Kantor Denny Indrayana
"Itu semua dalam rangka mengejar rasa aman. Kan bisa saja, mesti sudah jadi presiden, Jokowi masih merasa tidak aman dan siap-siap memperpanjang masa kekuasaannya," tegas politikus Partai Demokrat ini.
Hal yang perlu dicermati lanjutnya, subsidi terhadap rakyat diperkecil sementara APBN dikerahkan untuk BUMN dalam rangka mempersiapkan upeti dari BUMN.
BACA JUGA: Sebulan Konsolidasi, KPK Janji Tancap Gas
"APBN dikerahkan ke BUMN dan komisaris serta direksi diangkat dari bekas tim sukses atau pihak yang berpotensi mengkritik presiden. Sepertinya ini persiapan sumber-sumber upeti untuk Pilpres 2019," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, Jokowi Berhadap-Hadapan dengan DPR
Redaktur : Tim Redaksi