jpnn.com, JAKARTA - Ketegangan yang mencuat di Semenanjung Korea beberapa waktu terakhir ternyata berujung antiklimaks. Setelah berkali-kali melontarkan ancaman dan mengerahkan pasukan ke perbatasan, Korea Utara akhirnya hanya menyerang Korea Selatan dengan kertas selebaran.
Menurut kantor berita KCNA, Korut berencana mengirimkan sejumlah selebaran propaganda ke wilayah selatan. "Rakyat (Korut) yang murka di seluruh negeri secara aktif terus melakukan persiapan menyebarkan selebaran yang menumpuk setinggi gunung," kata KCNA dalam laporannya.
BACA JUGA: Korut dan Korsel Bersitegang, Pesawat Kim Jong-un Jauhi Pyongyang
Tensi di Semenanjung Korea meningkat lantaran sejumlah warga Korsel dan pembelot dari utara melakukan kampanye anti-Korut di wilayah perbatasan. Setelah insiden tersebut, Korut meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan mengirim pasukan ke perbatasan.
Meski berkali-kali memberi sinyal akan mengambil langkah militer, Korut akhirnya memilih pembalasan yang proporsional terhadap aksi warga Korsel.
BACA JUGA: Korut Mengancam, Militer Korsel Siaga 24 Jam
"Setiap tindakan seharusnya dihadapi dengan reaksi yang layak dan hanya ketika seseorang mengalaminya sendiri, dia dapat merasakan sakit hati yang sebenarnya," kata KCNA.
Perang selebaran antara kedua Korea sebenarnya adalah hal biasa. Militer Korsel kerap menyebarkan selebaran anti-Korut sepanjang Zona Demiliterisasi. Namun, kegiatan itu berhenti pada 2010. Sedangkan Pyongyang menggunakan balon untuk mengirim selebaran anti Selatan.
BACA JUGA: Makin Panas, Korut Umumkan Rencana Aksi Militer di Perbatasan
Di masa lalu, Warga Korsel dihadiahi alat-alat tulis jika mereka melaporkan selebaran dari utara. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil