Sudah Negatif, Tetapi Gejala Corona Masih Ada? Ini Fakta Long Covid-19

Minggu, 21 Februari 2021 – 06:16 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Fenomena Long Covid-19 disebut kini makin banyak dialami warga Indonesia, seiring dengan bertambahnya kasus. Penderita Long Covid-19 bisa merasakan gejala sakit bahkan hingga sembilan bulan, setelah dinyatakan sembuh.

Dilansir dari akun media sosial dokter Adam Prabata, ada sejumlah fakta tentang fenomena Long Covid-19, sesuai dengan hasil sejumlah riset.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pendiri Demokrat Berkumpul untuk Dongkel AHY? Pesan Muhammadiyah untuk Kapolri, Duh Kompol Yuni

Fenomena Long Covid-19

Mengutip sejumlah hasil riset, dokter lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan jika belum ada kesepakatan dari para ahli untuk mendefinisikan Long Covid-19. Namun, dari hasil riset yang dikutipnya, Long Covid-19 dipahami sebagai gejala menetap lebih dari 28 hari, setelah kemunculan.

BACA JUGA: 98 Ahli Waris Korban Covid-19 akan Menerima Santunan Rp 15 Juta dari Pemerintah

Dia juga menjelaskan sejumlah nama dengan definisi serupa, yaitu Covid post-akut, yaitu gejala menetap lebih dari tiga minggu, sedangkan covid kronik adalah gejala menetap lebih dari 12 minggu.

Lama Gejala Covid Bertahan

BACA JUGA: KPK Digugat ke Pengadilan, Diduga Tutup-tutupi Penanganan Kasus Bansos Covid-19

Penelitian yang ada menyebut jika Long Covid-19 terlama hingga saat ini mencapai sembilan bulan setelah gejala muncul.

Menurutnya, sedikitnya 30 persen pasien Covid-19 yang sudah sembuh, tetap mengalami keluhan menerus hingga sembilan bulan lamanya.

Long Covid-19 Menyerang Siapa Saja

Dokter Adam Prabata juga menyebut Long Covid-19 bisa menyerang pasien yang dirawat inap pun yang tidak. Sedikitnya 76 persen pasien rawat inap mengalami minimal 1 gejala kurang lebih enam bulan setelah sembuh.

Sedangkan mayoritas pasien tidak dirawat inap kurang lebih 30 persen masih bergejala hingga sembilan bulan.

Gejala Long Covid-19

Sejumlah gejala yang dialami oleh penderita Long Covid-19 antara lain gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk kering atau berdahak, dan sesak setelah olahraga.

Gangguan pada jantung seperti jantung sering berdebar dan nyeri dada. Juga gangguan pada pencernaan seperti diare, mual dan muntah, serta nyeri perut.

Gejala lain juga tersebut dalam riset dua jurnal yang dikutipnya, yaitu lelah, ruam kulit, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta kehilangan penciuman dan perasa.

Faktor Penyebab Long Covid

Dalam beberapa jurnal, sejumlah faktor diduga meningkatkan risiko terjadinya Long Covid. Di antaranya memiliki lima gejala atau lebih pada minggu pertama sakit, gejala lebih berat, terdapat sesak napas pada gejala awal, peningkatan usia, dan peningkatan indeks massa tubuh.

Dampak Long Covid-19 pada Pekerjaan

Merasakan gejala berkepanjangan berdampak pada performa penderita dalam bekerja. Sebanyak 45,2 persen orang dengan Long Covid mengurangi jadwal dan beban kerjanya, sedangkan 22,3 persen penderita Long Covid belum mampu bekerja kembali lantaran kesehatan.

Kikis Stigma

Dengan menyadari fenomena Long Covid, menurut Adam Prabata, baik pada pekerja dan juga pemberi kerja, diharapkan mampu mengikis stigma buruk dan juga diskriminasi  pada mereka yang mengalami fenomena ini.

Sebab, gejala Long Covid yang bekerpanjangan banyak ditemukan dan muncul akibat terpapar virus penyebab Covid-19.(ngopibareng/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler