Pemerintah Australia sedang mempertimbangkan agar biaya karantina wajib bagi mereka yang masuk ke Australia di tengah pandemi virus corona ditanggung sendiri, tidak lagi dibayarkan Pemerintah seperti saat ini. Pemerintah Australia sudah keluarkan AU$118 juta untuk biaya karantina pendatang di hotel di Australia Lebih dari 60 ribu orang menjalani karantina sejak aturan diberlakukan di Australia akhir Maret lalu Akan lebih banyak lagi negara bagian yang membebankan biaya karantina kepada pendatang nantinya

 

BACA JUGA: Alat Penyembuhan Pasien Covid-19 Buatan LIPI Siap Diproduksi Massal

Puluhan ribu orang dari luar negeri kembali ke Australia dalam tiga bulan terakhir dan sudah menjalani karantina, sesuai aturan perjalanan di masa pandemi virus corona.

Dengan menempatkan puluhan ribu orang di akomodasi mewah, seperti hotel memerlukan biaya besar bagi Pemerintah Australia sedikitnya AU$118,5 juta, atau lebih dari Rp 1 Triliun.

BACA JUGA: Update Corona 19 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 Terbanyak di Sulawesi Selatan

Penerbangan internasional ke Australia paling banyak mendarat di kota Sydney, New South Wales.

Karenanya Pemerintah NSW harus menanggung biaya terbesar untuk penginapan di hotel.

BACA JUGA: Pandemi COVID-19 di Amerika Serikat Mengerikan, Jumlah Korban Melonjak

Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

 

Menurut Australian Border Force, atau Pasukan Perbatasan Australia, sejak kebijakan diberlakukan dua setengah bulan lalu, 81 ribu orang sudah memasuki Australia.

63 ribu diantaranya harus menjalani karantina di hotel, sementara yang lainnya seperti awak pesawat, pengusaha internasional atau anggota militer ditangani dengan cara berbeda.

Pemerintah Australia menerapkan karantina hotel bagi semua yang datang dari luar negeri di akhir bulan Maret guna mencegah masuknya kasus corona dari luar negeri.

Sampai sejauh ini 62 persen kasus COVID-19 yang ada di Australia berasal dari luar negeri. Seberapa cepat penularan virus corona di dunia? Infographic: Growth in known cases in key countries, on a logarithmic scale
Data ini menggunakan hitungan logaritme untuk melihat tingkat penularan virus corona. Baca penjelasan dari ABC untuk mengetahui maknanya dan bagaimana virus corona menular di seluruh dunia (dalam bahasa Inggris).

 

Mereka yang tiba di Sydney tidaklah disambut oleh sanak keluarga masing-masing, melainkan anggota militer berseragam yang membawa mereka ke hotel-hotel mewah.

Bagi warga yang baru datang, seperti Edward Ratanasen, pemandangan seperti itu terasa aneh, apalagi ia baru mendarat setelah perjalanan selama 37 jam dari Kanada.

"Ada rasa takut, semua orang terlihat cemas, ada sedikit perasaan panik. Mereka tidak memberi tahu kita akan dibawa ke mana, hanya disuruh naik ke bus," katanya.

Namun dia mengatakan merasa lega atas bantuan yang didapatkan.

"Mereka membawa tas, mereka memasukkan ke dalam bus, mereka membawanya sampai ke kamar," lanjutnya.

"Kalau saja saya punya dolar Australia, mungkin saya akan memberi tip untuk mereka."

Letnan Kolonel Jo Richards, yang menjadi perwira pengawas dari Angkatan Bersenjata Australia (ADF) yang membantu penanganan karantina di NSW mengatakan sejumlah tentara mulai dari pilot pesawat tempur sampai ke pengasuh anjing dilibatkan.

"Belum pernah sebelumnya personal ADF dilatih untuk menjadi manajer hotel atau menyambut mereka di bandara," katanya.

"Ada perasaan was-was di kalangan mereka yang baru kembali, tapi apa yang mereka rasakan sangat positif melihat personel ADF membantu mereka, jadi kami mendapat banyak tanggapan positif dari mereka yang baru pulang." Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona: Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona? Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia? Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?

  Mungkin harus membayar sendiri karantina

Pandemi COVID-19 membuat pergerakan warga dari luar negeri kembali ke Australia terus menurun, tetapi pemerintah Australia memperkirakan masih ada sekitar 6.500 orang masuk ke Australia setiap pekannya.

Turis internasional mungkin tidak akan bisa masuk Australia sampai awal 2021, karena perbatasan masih ditutup, karenanya sejumlah pemerintah negara bagian di Australia berusaha menghemat dana.

Kawasan Australia Utara (NT) sudah memberlakukan aturan jika warganya sendiri yang harus membayar biaya karatina.

Sementara Pemerintah negara bagian Queensland akan mulai memberlakukan karantina bagi mereka yang masuk bulan Juli.

"Ini akan menghabiskan biaya tinggi dan pendanaan yang harusnya bisa dialihkan untuk pemulihan ekonomi Queensland," kata Wakil Menteri Utama Queensland Steven Miles. Negara bagian Biaya karantina hotel yang sudah dikeluarkan  New South Wales AU$50 juta Victoria AU$31,6 juta Queensland AU$19,7 juta Western Australia AU$14,8 juta South Australia AU$2 juta Australian Capital Territory AU$400,000 Northern Territory Warga harus membayar sendiri Tasmania  Tidak melaporkan

  Karantina tidak cukup untuk membantu industri perhotelan

Industri perhotelan merupakan salah satu industri di Australia yang merasakan dampak serius karena pandemi, karena perjalanan yang dibatasi.

Michael Johnson dari Akodomodasi Turis Australia mengatakan karantina di hotel tidaklah memberikan pemasukan besar bagi industri tersebut.

"Memang ada pemasukan uang namun dari sisi perhotelan, tidaklah berdampak besar, karena kalau kita lihat setiap harinya ada puluhan ribu orang yang memerlukan akomodasi hotel," katanya.

"Bahkan dengan adanya keharusan karantina, bisnis perhotelan di Sydney tidak pernah melebihi 20 persen, dan itu belum termasuk hotel yang terpaksa tutup."

  Negara bagian Jumlah total yang dikarantina Jumlah orang pekan lalu NSW 25.188 3.699 Vic 15.814 2.497 QLD 9.636 1.538 Tas 2.793 232 WA 5.971 841 NT 2.343 208 ACT 521 296 SA 867 17

 

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini.

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Terkini dari RS Wisma Atlet: Kasus COVID-19 Bertambah, Pasien Sembuh Nihil

Berita Terkait