jpnn.com, LEBAK - Pelajar di Desa Lebaksitu, Kabupaten Lebak, Banten sudah seminggu tidak mengikuti proses belajar mengajar pascatanah longsor dan banjir pada Rabu (1/1), yang mengakibatkan wilayah itu terisolasi.
Kepala Desa Lebaksitu Tubagus Imron mengatakan, para pelajar terpaksa diliburkan karena khawatir masih ada bencana susulan. Selain itu satu-satunya jalan menuju desa tersebut terputus akibat tanah longsor.
BACA JUGA: Infrastruktur di Lebak Hancur, Kerugian Mencapai Rp 56,2 Miliar
"Kami khawatir dan tidak ingin mengambil risiko sehingga siswa diliburkan. Masalah ini juga sudah dilaporkan ke UPT pendidikan serta pemangku kepentingan terkait," kata dia, Senin.
Khusus di desa tersebut hanya ada dua bangunan sekolah yaitu SD Negeri 1 Lebaksitu dan SMP Negeri 2 Lebaksitu. Sedangkan SMA sederajat hanya ada di Kecamatan Lebakgedong yang berjarak sekitar 40 menit dari desa itu.
BACA JUGA: Terungkap Penyebab Banjir Bandang di Lebak
"Ada bangunan SD mengalami retak dan kebetulan dua sekolah ini satu komplek yang berada di lereng bukit. Kita khawatir kalau masih hujan bakal terjadi longsor dan bisa menimpa sekolah," katanya.
Selain pelajar SD dan SMP, pada umumnya siswa SMA sederajat juga belum bisa berangkat menuju sekolah yang berada di Kecamatan Lebakgedong karena akses jalan ke kecamatan yang masih terputus.
"Di sini belum ada SMA, SMK atau MA. Jadi pelajar harus ke Kecamatan Lebakgedong dulu. Namun karena jalannya terputus mereka belum bisa sekolah juga," katanya.
Sementara itu, Arsyad Suwandi Wali Kelas enam SD N 1 Lebaksitu membenarkan para pelajar sudah diliburkan sejak Senin (6/1) akibat bencana alam yang terjadi.
"Kami khawatir terjadi bencana susulan sehingga sekolah diliburkan atas kesepakatan sekolah, wali murid dan perangkat desa," katanya.
Namun, pada Senin pagi ini sebagian siswa sudah mulai masuk sekolah meskipun proses belajar mengajar belum bisa dimulai. Hal itu disebabkan bangunan sekolah masih dipenuhi material longsor.
"Hari ini kami bersama siswa masih bersih-bersih. Namun besok sudah mulai sekolah normal seperti biasanya," kata guru yang sudah mengabdi sejak 1989 tersebut.
Amal (12) salah seorang siswa mengatakan akibat hujan deras dan tanah longsor beberapa waktu lalu, buku-buku sekolah miliknya rusak. "Buku-buku pelajaran saya rusak. Dan kami juga sudah seminggu tidak masuk kelas," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti