PKS Minta Pemerintah Hentikan Impor Listrik

Senin, 08 Februari 2021 – 15:31 WIB
Petugas PLN sedang mengecek meteran listrik. Foto: dok PLN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diminta tidak melakukan impor listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa wilayah.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Dr. H. Mulyanto M.Eng justru menyarankan pemerintah membangun dan membenahi jalur distribusi listrik ke daerah-daerah terpencil agar pasokan bisa merata.

BACA JUGA: Duh! Indonesia Masih Impor Listrik dari Malaysia, KemenESDM: Situas akan Berbalik

Menurut Mulyanto, saat ini Indonesia memiliki cukup listrik, bahkan dianggap surplus.

"Seperti diketahui pada tahun 2020 kita mengimpor listrik dari Serawak sebesar 110 MW, kemudian pada tahun 2021 rencananya impor untuk wilayah Kalimantan Barat ini masih akan berlanjut," ujarnya saat menanggapi dokumen revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang saat ini sedang dibahas DPR bersama pemerintah.

BACA JUGA: Gunakan Kerikil, Dahlan Jelaskan Impor Listrik dari Malaysia

Mulyadi menilai, secara nasional surplus listrik tanah air sudah lebih dari 30 persen dan pembangunan pembangkit 35 ribu MW pun terus berlanjut.

Pemerintah diminta melakukan pemerataan listrik berbasis teritorial.

BACA JUGA: Listrik Jakarta dan Bekasi Padam, Ini Penjelasan PLN

Membangun jaringan listrik yang mampu menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia, yang membuat listrik dapat terkoneksi.

"Sehingga antara wilayah yang surplus dengan wilayah yang kekurangan listrik dapat dijembatani," ujar Mulyanto.

Mulyanto menambahkan, keinginan pemerintah dengan tetap melakukan impor listrik di RUPTL 2021-2030 mencerminkan lemahnya startegi ketahanan energi Indonesia.

Hal itu tidak hanya membuat Indonesia bergantung pada pasokan listrik dari negara lain, tapi akan menambah defisit transaksi berjalan sektor energi.

"Saya menolak alasan pemerintah melakukan impor karena harga lebih murah dibandingkan memproduksi listrik sendiri," katanya.

Mulyanto mendesak Pemerintah untuk lebih serius lagi mengembangkan pembangkit dengan sumber energi yang kompetitif, misalnya dengan gas atau pembangkit tenaga surya.

"Jangan terlena dengan impor," tegas Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Mulyanto menyebut meskipun membangun pembangkit listrik sendiri sedikit mahal namun akan menyerap tenaga kerja lokal.

"Nantinya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, di samping menguatkan kemandirian bangsa," pungkasnya.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler