jpnn.com - JAKARTA - Tim ekonomi Kabinet Kerja terus menjadi sorotan seiring santernya kabar tantang reshuffle. Peneliti senior Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan, tim ekonomi bentukan Presiden Joko Widodo memang sebaiknya dirombak karena belum membawa perubahan pada perekonomian Indonesia.
"Misalnya Menteri Rini Soemarno dan Sudirman Said. Mereka mengelola sumber daya dan energi. Itu jantungnya perekonomian, energi itu sangat vital jangan sampai salah orang," kata Karyono dalam diskusi "Siapa yang Kena Reshuffle?" di Jakarta Selatan, Minggu, (5/7).
BACA JUGA: Walah, Ternyata Ada Tiga Orang di Kabinet Kerja Hina Jokowi
Selain itu, Karyono juga menyebut nama Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Alasan perlunya Sofyan dicopot adalah melemahnya nilai mata uang rupiah sehingga menunjukkan kegagalannya sebagai pemegang komando menteri-menteri ekonomi.
BACA JUGA: Ingatkan Pansel Capim KPK Coret Pencari Kerja
Karyono Wibowo.
"Ini harus dipertimbangkan Presiden Joko Widodo. Melesetnya target pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 menjadi 4,7 persen menjadi salah satu indikasi perlu ada reshuffle," sambungnya.
BACA JUGA: Pansel Capim KPK Harus Curigai Deretan Pendaftar Ini
Karyono juga mencatat kinerja Kabinet Kerja selama kuartal pertama tahun ini justru tak sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo. Sebab, kebijakan para menteri justru bertentangan dengan konsep Trisakti dan Nawacita. Sebab, yang dilakukan justru
"Menteri Rini misalnya, mewacanakan perlunya menjual aset BUMN. Dia juga mewacanakan orang asing bisa menjadi direktur BUMN. Jelas bertentangan dengan dengan prinsip kemandirian," tandas Karyono.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Megawati Ini Tegaskan Jokowi Harus Depak Rini
Redaktur : Tim Redaksi