Suhardi Alius: Duta Damai Harus Diperbanyak

Selasa, 22 November 2016 – 13:17 WIB
Suhardi Alius. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius meminta agar anak-anak muda yang direkrut menjadi duta damai di dunia maya diperbanyak.

Hal itu diungkapkan Komjen Suhardi Alius saat membuka secara resmi Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai Dunia Maya 2016 di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

BACA JUGA: Simak! Penjelasan Ketua GNPF MUI terkait Aksi 212

“Kalau setahun empat kali, kurang, harus ditambah. Saat ini sudah tidak ada lagi ruang untuk masuk ke konten dunia maya. Bahkan untuk masuk pun tidak pakai ketuk pintu. Karena itu duta damai dunia maya harus diperbanyak. Ini signifikan karena konten perdamaian itu harus sampai ke seluruh generasi bangsa,” kata Suhardi.

Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai Dunia Maya 2016 diikuti 60 duta damai terbaik dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: GNPF-MUI Buka Rekening Donasi untuk Aksi 212

Mereka adalah para duta damai yang tersaring dalam pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2016 yang digelar di empat kota besar Indonesia, Medan, Makassar, Jakarta, dan Yogyakarta.

Ke-60 orang duta damai akan mengikuti Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai di Dunia Maya 2016 yang akan dilaksanakan selama empat hari.

BACA JUGA: Giliran Surya Paloh Makan Bareng Jokowi

Tidak hanya dimatangkan dalam membuat blog, desain komunikasi visual, dan informasi teknologi, para duta damai juga akan dilakukan pematangan cara berpikir sebagai bekal menjadi duta damai ke depan.

“Hasil survei generasi muda, mengatakan 64 persen yang buka internet generasi muda. Padahal mereka sedang mencari jati diri, sangat labil. Kalau terpengaruh konten radikal tentunya mereka sangat berbahaya karena bisa terkena virus radikalisme dan terorisme,” ungkap Suhardi.

Suhardi melanjutkan, keberadaan konten radikal di dunia maya tidak terlepas dari tergerusnya wawasan kebangsaan. Kalau itu tidak ada imbangannya, maka ancaman konten radikal itu akan sangat luar biasa.

Apalagi saat ini pelajaran-pelajaran kebangsaan di sekolah-sekolah banyak dilupakan. Contohnya sudah banyak anak muda yang tidak tahu pengetahuan umum kebangsaan, bagaimana dan siapa pahlawan bangsa, dan lain-lain.

“Tentu hal itu harus kita galakkan lagi, tapi tentunya metodenya harus dis esuaikan dengan perkembangan sekarang. Jangan terkesan pelajaran itu seperti doktrin, tapi dibikin lebih fleksibel lagi,” lanjut mantan Kabareskrim Polri ini.

Pada kesempatan itu, Suhardi meminta agar perekrutan duta damai dunia maya ini diperluas ke daerah-daerah ‘merah’ dalam kasus terorisme di Indonesia.

“Saya minta anak-anak muda di daerah potensial seperti Jawa Barat, Bali, NTB, Solo, dan lain-lain juga direkrut menjadi duta damai. Kita punya pemetaan. Kita harus mainkan dua damai itu. Kalau bisa tidak hanya dilatih menjadi blogger, DKV dan IT, tapi juga diisi pengetahuan akhlak dan ilmu yang berimbang,” tegas Suhardi.

Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT Letkol Pas Sujatmiko dalam laporannya menjelaskan, ke-60 duta ini disaring dari empat kegiatan Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2016.

Dari empat kegiatan itu dihasilkan 23 website damai yaitu www.aksi.dutadamai.id, www.kreasi.dutadamai.id, www.generasi.dutadamai.id, www.kita.dutadamai.id, dan www.muda.dutadamai (Medan), www.anu.dutadamai.id, www.mariki.dutadamai.id, www.celebes.dutadamai.id, www.kareba.dutatadamai.id, www.lontara.dutadamai.id (Makassar), www.umat.dutadamai.id, www.gladiator.dutadamai.id, www.gema.dutadamai.id, www.redaksi.dutadamai.id, www.tunas.dutadamai.id, www.bunderan.dutadamai.id, www.ayo.dutadamai.id, www.gerakan.dutadamai.id (Jakarta), dan www.satu.dutadamai.id, www.ayog.dutadamai.id, www.gabung.dutadamai.id, www.pojok.dutadamai.id, www.jihadis.dutadamai.id (Yogyakarta)

“Kami melakukan kontra propanda dengan bahasa anak muda. Itulah menjadi alasan kenapa kami ajak generasi muda untuk bergabung menjadi duta damai, agar bahasa dan cara komunikasi mereka menyambung dengan sasaran kita yaitu generasi muda,” terang Sujatmiko.

Selain itu, lanjutnya, keberadaan duta damai ini sebagai bentuk pelebaran sayap dari Pusat Media Damai (PMD) BNPT. Selama ini BNPT telah melakukan upaya-upaya untuk menyebarkan virus kedamaian melalui dua website damai, damailahindonesiaku.com dan jalandamai.org.

“Diharapkan kedepan para duta damai ini bisa menjadi perpanjagan tangan BNPT dalam menyuarakan pedamaian di dunia maya,” tutur Sujatmiko. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Siap Pasang Badan untuk Presiden Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler