jpnn.com - SURABAYA - Kelompok suporter pendukung Persebaya Surabaya asli, Arek Bonek 1927, turut berduka dengan meninggalnya pelatih Arema Cronus,Suharno. Menurut Bonek, berbelasungkawa wajib ditunjukkan sebagai bagian dari kemanusiaan.
Menurut Presidium Bonek 1927, Andi Peci, rivalitas Bonek-Aremania memang tak bisa hilang begitu saja. Tapi, rivalitas menurutnya tak boleh menghilangkan rasa kemanusiaan.
BACA JUGA: Menunggu 31 Tahun, Trofi Piala Super Bukan Hal yang Mudah Bagi Bilbao
"Kami turut berduka. Kalau saat ini, bicara rivalitas suporter nggak pantas. sepak bola dan kemanusiaan itu dua hal yang berbeda. Rivalitas sepak bola tak boleh mengalahkan kemanusiaan," ungkap Andi, Rabu (19/8) malam.
Ucapan duka yang diberikan Bonek menurut Andi tak selayaknya diarahkan kepada perseteruan antar suporter. Tapi, harus dilihat bagaimana persaingan, tak menafikan sisi kemanusiaan yang dimiliki oleh masing-masing suporter.
BACA JUGA: Mengapa Tiga Pemain Senior Persija ini Belum Juga Nongol?
Suharno sebelumnya diumumkan meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB di Puskesmas Pakisaji, Malang. Penyebab kematiannya menurut CEO Arema Iwan Budianto dikarenakan serangan jantung.
Kabar itu terasa mengejutkan karena sebelumnya Suharno sempat memimpin latihan penggawa Arema pada Rabu (19/8) sore di lapangan latihan Arema. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Roma dan Liverpool Berebut Talenta Divisi Dua Spanyol
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Masukan Rahmat Darmawan untuk Sepak Bola Kotim
Redaktur : Tim Redaksi