jpnn.com, SLEMAN - PDI Perjuangan optimistis bisa meraih sedikitnya 13 kursi di DPRD Sleman hasil pemilu 2019.
Proyeksi itu berdasarkan perhitungan suara sementara di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Meskipun belum semua perhitungan dari tempat pemungutan suara (TPS) masuk ke partai. “Kami telah berusaha keras. Makanya sangat optimistis,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Koeswanto.
BACA JUGA: Moeldoko: Kami Terima Jika Real Count KPU Nanti Jokowi - Maruf Kalah
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 PDI Perjuangan memang menjadi jawara di Sleman. Membukukan 144.636 suara. Dari total 614.796 suara sah yang melibatkan 12 partai. Kala itu PDI Perjuangan mendapatkan 12 kursi DPRD.
Tertinggi dari delapan partai lain yang mendapatkan jatah kursi parlemen. Seperti Gerindra, PAN, PKS, PKB, Nasdem, Golkar, PPP, dan Demokrat. Adapun tiga partai lain yang tak memeroleh kursi parlemen yakni Hanura, PBB, dan PKPI.
BACA JUGA: Caleg Stres, Terbuka Sajalah agar Beban Pikiran Tak Semakin Berat
Klaim penambahan kursi parlemen juga dikemukakan Sekretaris Umum DPD PAN Sleman Arif Kurniawan. Pada periode 2014-2019 PAN hanya membukukan enam kursi. Masing-masing satu kursi di enam daerah pemilihan (dapil).
BACA JUGA: PKS Raih Suara 8,04% Karena Berani Menggandeng Habib Rizieq?
BACA JUGA: Pramono Cerita Ketegangan yang Dirasakan
Kali ini Arif meyakini partainya mampu menambah sedikitnya tiga kursi. “Dapil 3, 5, dan 6 sepertinya bisa dapat dua kursi,” ujarnya.
Dapil 3 meliputi wilayah Kecamatan Ngemplak, Kalasan, Prambanan. Dapil 5 (Gamping, Mlati), dan Dapil 6 (Godean, Seyegan, Moyudan, Minggir). Arif sendiri menjadi kontestan di Dapil 6.
Optimisme itu muncul setelah dia melihat pergerakan perolehan suara partai lain. Menurutnya, beberapa partai mengalami tren penurunan. Meskipun perhitungan angkanya belum detail.
“Kami optimistis paling tidak bisa dapat minimal delapan kursi,” tambah pria asal Desa Sendangrejo, Minggir.
Berbeda dengan koleganya di DPRD Sleman itu, Yani Fathu Rahman dari PKS lebih irit bicara terkait potensi perolehan kursi partainya. “Target kami ya mempertahankan enam kursi. Tapi kalau bisa ya delapan,” kata sekretaris Fraksi PKS DPRD Sleman itu.
Pernyataan politikus asal Cangkringan itu lebih dititikberatkan pada tren perolehan suara PKS secara nasional. Yani mengklaim, tren perolehan suara PKS meningkat.
Ketua DPC Partai Gerindra Sleman R. Sukaptana juga tak banyak bicara. Ditanya proyeksi raihan kursi dewan, politikus asal Dusun Gondang, Donokerto, Turi, itu menolak berkomentar. “Nanti ya,” elaknya.
Sukaptanya hanya menyatakan harapannya, pemilu kali ini mampu meraih sepuluh kursi. Atau bertambah tiga kursi dibanding raihan Pileg 2014.
Sikap optimistis juga ditunjukkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jogja Danang Rudyatmoko. Meraup kemenangan mutlak dengan perolehan 15 kursi DPRD pada Pileg 2014 dirasa belumlah cukup.
Danang menargetkan 18 kursi dewan untuk periode 2019-2024. “Target tambah tiga kursi. Sementara masih menunggu laporan,” katanya.
Pada Pileg 2014 PDI Perjuangan Kota Jogja meraup 77.340 suara. Untuk meraih 18 kursi berarti perolehan suara pileg kali ini harus lebih besar. Kendati demikian, Danang belum bisa memprediksi total raihan suara Pileg 2019. Hingga Kamis siang dia baru mendapat laporan perolehan suara dari tujuh kelurahan. Di antaranya 45 kelurahan se-Kota Jogja.
Psywar pileg juga terjadi di Gunungkidul. Caleg Partai Nasdem Suharno sangat yakin mampu mengamankan kursinya di parlemen. Meskipun politikus asal Dapil 3 Gunungkidul (Semin, Karangmojo, Ponjong) itu dikenal sebagai “kutu loncat”.
Dia membelot dari PDI Perjuangan. Suharno merupakan mantan ketua DPRD Gunungkidul yang diganti antarwaktu akibat gesekan internal di tubuh PDI Perjuangan.
“Saya yakin menang sesuai quick count data dari formulir C1,” klaimnya.
Lebih dari itu Suharno sesumbar bisa mendongkrak perolehan kursi Partai Nasdem di DPRD Gunungkidul. “Ada kenaikan (jumlah suara, Red) meski belum final,” sambungnya.
Heri Nugroho, caleg petahana DPRD Gunungkidul dari Dapil I (Wonosari, Playen), juga sesumbar mendulang suara terbanyak. “Semoga menang mutlak,” katanya.
BACA JUGA: PDIP Berjaya, Pohon Beringin Ambruk
Sementara itu, Komisioner KPU Gunungkidul Andang Nugroho menyatakan, proses rekapitulasi data perolehan suara melalui sistem informasi pemungutan suara (situng) belum rampung. Dia berharap proses perhitungan suara tuntas lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan. “Kami minta panitia pemilihan kecamatan(PPK) kerja cepat. Maksimal 10 hari tuntas rekap paralel,” ucapnya.
Sedangkan soal perhitungan manual, Andang tak bisa pasang target. Dia hanya menggarisbawahi bahwa penghitungan suara tingkat nasional antara akhir April hingga Mei. Karena itu dia mengimbau semua pihak menahan diri. Sambil menunggu hasil rekapitulasi suara resmi dari KPU. (har/dwi/gun/yog)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Viva Sebut Kelemahan Mendasar Lembaga Survei
Redaktur & Reporter : Soetomo