Suhendra Hadikuntono: Intelijen Harus Bekerja Efektif

Jumat, 04 Oktober 2019 – 20:43 WIB
Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono. Foto: KPSN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono berharap pasukan telik sandi negara bisa bekerja lebih efektif dan optimal menjelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

"Intelijen harus berani menjadi inisiator menerjemahkan operasi-operasi yang harus dilakukan untuk mencegah berkembangnya gangguan keamanan akibat aksi unjuk rasa yang anarkistis," papar Suhendra dalam seminar bertajuk Unjuk Rasa: NKRI Mau Dibawa ke Mana? di Jakarta, Jumat (4/10).

BACA JUGA: Forum Alumni Bersatu Siap Kawal Jokowi

Suhendra menegaskan, peran intelijen bagi presiden sangatlah vital. Sebab, presiden mengandalkan informasi dari intelijen untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan-keputusan penting setiap harinya.

"Laporan intelijen itu laporan pertama dan utama yang dibaca presiden di negara mana pun di seluruh dunia, sebagai acuan presiden mengambil keputusan hari itu dan saat itu juga," terangnya.

BACA JUGA: KontraS Sebut Intelijen Kepolisian Buruk, Ini Penyebabnya

Suhendra juga berharap ke depan sarana dan prasarana kerja intelijen dapat ditingkatkan. Pasalnya, saat ini peralatan yang digunakan intelijen negara sudah tidak tepat sasaran.

“Kami mendorong pemerintah melakukan reformasi tata kelola sistem intelijen,” cetusnya.

BACA JUGA: Gus Syauqi: Visi dan Misi Jokowi-KH Ma’ruf Amin Tak Berubah

Sistem intelijen negara, lanjut Suhendra, menjadi kekuatan pembangunan nasional. Jika sistem negara tidak berfungsi dengan baik, sangat berisiko bagi pertahanan dan keamanan negara.

Suhendra mencontohkan demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa pekan lalu. Untuk mendeteksi pergerakan aksi demonstrasi, katanya, diperlukan kerja-kerja intelijen yang canggih.

Suhendra menambahkan, peralatan intelijen Indonesia saat ini sangat jauh tertinggal dari negara lain. Akibatnya, Indonesia selalu kalah dalam perang informasi baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Alat sadap kita sudah lama, tidak mempunyai kemampuan jelajah seperti negara lain sehingga sulit untuk menjangkau informasi intelijen," sesalnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua KPSN: PSSI Tidak Sadar Telah Dikerdilkan FIFA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler