jpnn.com - Donwori -bukan nama sebenarnya- tidak pernah menyangka janji suci pernikahannya dengan istri, sebut saja Karin, 36, kandas setelah lima tahun hidup bersama.
Donwori yang juga berusia 36 dikhianati istri yang menjadi simpanan orang Korea alias Oppa karena ingin hidup lebih sejahtera. Oalah.
BACA JUGA: Istri Tomboi Ceraikan Suami demi Pasangan Lesbi
Kehidupan rumah tangga Donwori dan Karin sebetulnya tidak ada kekurangan. Keduanya bekerja di perusahaan raksasa di Cilegon. Penghasilan keduanya lebih dari cukup. Rumah, kendaraan pribadi, dan fasilitas mewah lainnya juga mereka miliki. Tak heran jika penampilan Karin selalu fashionable.
BACA JUGA: Istri Tomboi Ceraikan Suami demi Pasangan Lesbi
BACA JUGA: Kisah Wanita Paruh Baya Tak Sanggup Ladeni Berahi Pria Uzur Saban Hari
Donwori juga cukup bangga memiliki Karin yang memang ditunjang wajah yang rupawan, selain tubuhnya yang ideal sehingga kerap menjadi pusat perhatian tetangga dan kerabatnya. Terlebih, Karin dulunya selalu menuruti kemauan Donwori.
“Dulu saya miskin, enggak punya apa-apa. Pas nikah sama Karin, alhamdulillah,” ucap Donwori. Beruntungnya.
BACA JUGA: Pakai Alasan Selingkuh untuk Proses Cerai agar Lekas Menjanda
Donwori sosoknya lumayan, bertubuh jangkung dan tegap, sikapnya juga ramah. Donwori mengaku dulu sayang menyayangi istrinya.
Pertemuannya dengan istri berkat peran seorang ustaz di kampungnya. Waktu itu ayah Donwori sengaja meminta saran ustaz dicarikan pendamping hidup untuk anaknya. Wanita yang diajak ustaz dan dikenalkan itu pun adalah Karin.
“Awalnya biasa saja, enggak ada perasaan sama sekali ke dia (sumi-red),” akunya.
Karin justru yang ngebet ingin dinikahi Donwori. Donwori jadi sering ditelepon oleh Karin. Malamnya, Karin juga tak malu mengajak Donwori untuk ketemuan.
Seiring berjalannya waktu karena intens berkomunikasi, Donwori mulai mencintai Karin dan mereka pun akhirnya jadian. Setahun pendekatan, mereka langsung melakukan proses lamaran dan menikah.
BACA JUGA: Lebih Baik Menjanda ketimbang Punya Suami Ekshibisionis
Pesta pernikahan digelar sederhana. Donwori pun membangun rumah tangga dari bawah. Waktu awal menikah Donwori belum punya pekerjaan. rumah tangga mereka dibangun dengan penuh perjuangan. “Saya sempat jadi kuli panggul,” tukasnya.
Sampai akhirnya, Donwori mengikuti saran teman mengirim lamaran ke sejumlah perusahaan di Cilegon. namun, hasilnya terus gagal. Sampai setahun kemudian, anak mereka lahir. Donwori masih berstatus pengangguran.
Tak lama pascakelahiran anak, dewi fortuna menghampiri Donwori yang diterima bekerja di perusahaan raksasa di Cilegon. Sejak itu Donwori dan Karin pindah ke Cilegon dan memulai hidup baru. “Kita awalnya mengontrak rumah kecil di pinggir gang,” katanya.
Setelah diterima bekerja, Donwori mulai fokus pada pekerjaannya. Sedangkan Karin sibuk mengurus anak di rumah. Perlahan ekonomi mereka meningkat berkat kerja keras.
Berkat keuletannya, tak jarang menerima bonus lembur dari perusahaan. Dua tahun kemudian, mereka mampu membeli rumah sederhana. Sejak itu, Donwori merasa bisa membahagiakan anak istri.
Namun, seiring berjalannya waktu, Karin mulai bergaul dengan banyak temannya yang sosialita. Karin dengan teman-temannya sering menghabiskan waktu di mal dan salon kecantikan.
Karin larut dalam pergaulan gaya hidup ibu-ibu zaman now. Sejak itu, pengeluaran Sumi tak terkendali. “Dia (istri-red) jadi boros. Minta uangnya seminggu sekali buat belanja,” keluhnya.
BACA JUGA: Pakai Alasan Selingkuh untuk Proses Cerai agar Lekas Menjanda
Awalnya Donwori memaklumi sikap istrinya dan mau memberikan uang untuk menyenangkan istri setiap minggu. Namun, semakin lama keuangan rumah tangga yang dikelola Karin hasil keringat Donwori menjadi tak terkendali.
Terlebih anaknya sudah mulai memasuki sekolah dasar (SD). Merasa kesulitan ekonomi, Donwori mulai bertindak tegas dengan menghentikan memberikan uang kepada istrinya setiap minggu untuk sekadar belanja dan makan-makan.
“Dia (istri-red) marah-marah, ngatain saya pelit, enggak sayang istri, dan macem-macemlah digituin (tidak dikasih uang-red),” kesalnya.
Sejak itu, Karin jadi suka uring-uringan di rumah. Hubungan keduanya pun menjadi tak harmonis. Selama di rumah, keduanya saling diam dan tak menyapa.
Karin yang merasa bosan, nekat pergi keluar dengan teman-temannya tanpa izin suami. Karin baru kembali ke rumah sekitar satu minggu kemudian.
“Pas pulang dia bawa buku bahasa Korea dan Inggris. Saya kira mau melamar kerja. Kan saya senang lihatnya. ternyata eh ternyata,” ujar Donwori tanda tanya.
Donwori mengendus ada keanehan pada istrinya. Sebulan kemudian pasca kepulangannya ke rumah, Karin jadi sering belanja dan mulai berpenampilan seronok.
Jadwal perawatan ke salonnya juga makin intens. Situasi itu membuat Donwori menjadi bertanya-tanya kebingungan. Donwori mulai merasa heran soal uang yang didapat Karin untuk membeli ini itu.
“Karena penasaran, akhirnya saya tanya. Eh dia enggak mau jawab, malah nyuruh saya jangan ikut campur urusan dia,” tukasnya.
BACA JUGA: Kisah Wanita Paruh Baya Tak Sanggup Ladeni Berahi Pria Uzur Saban Hari
Tentu saja sikap istrinya itu memicu emosi Donwori. Keributan pun terjadi di antara keduanya. Amarah Donwori semakin tak terkendali sehingga memaksa Karin berteriak dan mengakui kalau dirinya menjalin hubungan kembali dengan pria lain.
“Cowoknya orang Korea. Saya diam aja dan langsung pergi. Waktu itu saya sempat kalut, mabuk sampai pagi,” sesalnya.
Donwori yang tidak terima dikhianati akhirnya menceraikan Karin dua hari kemudian. Donwori kini hidup sendiri, sementara Karin dan anaknya dikabarkan pulang ke kampung halaman. (mg06/zai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Baik Menjanda ketimbang Punya Suami Ekshibisionis
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti