Suka Cita Petani Karet Sambut Bantuan dari Pemerintah

Rabu, 27 Maret 2019 – 08:49 WIB
Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan petani karet se-Sumsel di Banyuasin, Sabtu (9/3). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, BANYUASIN - Petani karet di Sumatera Selatan begitu senang mendapat bantuan pemerintah yang akan mereka terima. Sejumlah bantuan itu di antaranya pupuk, asam semut untuk membekukan bahan olahan karet (Bokar).

"Kami terima dengan senang hati. Memang itu yang kami harap-harapkan sebagai petani. Juga alhamdulillah kalau pemerintah mau beli untuk bikin aspal karet," ujar Fauzul Azim, petani karet Desa Duren Daun Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (26/3).

BACA JUGA: Ini Kampanye Terbuka atau Pamer Kemesraan di Depan Umum, Pak Jokowi?

Fauzul dan petani di desanya juga sudah menikmati harga jual karet yang cukup baik. Hal ini mereka rasakan sejak pemerintah menginisiasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB).

"Apalagi di Banyuasin sebagian petani sudah tergabung dalam UPPB. Dan yang pertama dibina di desa kami Duren Daun. Manfaatnya sekarang harga karet cukup baik, jauh bedanya," tutur pria yang juga Ketua UPPB Desa Duren Daun.

BACA JUGA: Ferdinand Demokrat: Elektabilitas Jokowi Tinggi, tapi Kampanyenya Sepi

Di UPPB, para petani dibina agar bahan olahan karet bersih. Kalau dulu Bokar masih kotor, misalnya ada sampah-sampah bekas sesetan karet. Sekarang sudah bersih. Meningkatkan kualitas karet kemudian mendongkrak harga karet petani anggota UPPB.

"Pembekunya kami diarahkan memakai asam semut. Kalau dulu kan cuka biasa, cuka obor. Pakai asam semut karet lebih elastis. Cuka obor kaku, getas, gampang pecah-pecah kalau karet ban," jelasnya.

BACA JUGA: Jokowi: Coblos yang Pakai Baju Putih, Jas Itu Pakaian Eropa

Setelah menggunakan asam semut Fauzul dan para petani bisa menjual karet hingga Rp 9.200 per kg.

Kabar berbagai bantuan yang akan diterima petani karet Sumatera Selatan, dibawa dan disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sabtu (9/3) lalu di hadapan ribuan petani.

Jokowi datang membawa solusi perbaikan harga karet yang belakangan turun. Di antaranya melakukan komunikasi dengan negara penghasil karet lainnya, Malaysia dan Thailand. 

Didapat kesepakatan mengurangi volume ekspor, karena pasar telah jenuh hingga harga turun. Komunikasi ini segera memengaruhi harga karet.

Di dalam negeri Jokowi memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar menggunakan karet dalam campuran aspal.

"Sekarang ngaspal jalan jangan sampai hanya aspal. Campur dengan karet. Sudah dicoba di Sumsel, Riau dan Jambi. Hasilnya bagus, tapi harganya lebih mahal dikit. Nggak apa beli, ini perintah," tegas Jokowi.

Jokowi juga meminta agar penggunaan aspal karet jangan hanya sebatas di 3 propinsi saja, tetapi di seluruh Indonesia.

Perkebunan karet terbesar di tanah air memang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan dari 3,8 jt ha lahan perkebunan, 1,3 jt ha di antaranya merupakan kebun karet.

Atas berbagai bantuan yang diberikan , Gubernur Herman menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Presiden.

"Terima kasih atas semua bantuan ini. Dengan kedatangan Presiden kami berharap bantuan bisa ditambah agar lebih membantu kesejahteraan petani," harap Herman.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lieus: Pak Jokowi Berubah, Sifat Aslinya Kelihatan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler