jpnn.com - Sukarelawan Bergerak 1912 yang terdiri dari kader angkatan muda Muhammadiyah di daerah Kuala Lumpur, Selangor, dan Pahang, Malaysia mendeklarasikan dukungan untuk capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Sekretaris Jenderal Relawan Bergerak 1912 Baikuni Alsafa menyebutkan deklarasi ini sebagai bentuk kesiapan mempertahankan suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 agar mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Pesan Jokowi untuk Anies, Prabowo, dan Ganjar, Jangan Terjebak
Hal itu dikatakannya dalam acara deklarasi yang digelar di Dewan Sultan Sulaiman Kampung Bharu, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (4/2)
Dia menyebutkan jarak tidak menjadi halangan untuk tetap solid memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
BACA JUGA: 5 Poin Sikap HMI Komisariat Hukum Universitas Brawijaya, Singgung Cawe-Cawe Jokowi
"Kami telah berada di jalan yang benar untuk memberikan dukungan ke Pak Prabowo yang ikhlas dalam menjalankan konstitusi dan Mas Gibran sebagai perwakilan kaum muda yang inspiratif dan peka terhadap isu-isu kepemudaan," kata Baikuni dalam keterangan, Minggu (4/2).
Dia menjelaskan sukarelawan yang hadir dalam kegiatan tersebut terdiri dari Tenaga Kerja Indonesia dan mahasiswa yang juga kader-kader Muhammadiyah di Malaysia.
BACA JUGA: Seusai Berolahraga di CFD Jakarta, Ganjar & Atikoh Makan Mi Ayam Kaki Lima
Baikuni juga menyampaikan kepada para sukarelawan untuk mengedepankan politik yang gembira.
"Bergerak 1912 mengajak untuk mendukung Prabowo dan Gibran dengan perasaan riang gembira karena itu tim-tim kampanye dalam kampanyenya harus benar mencerminkan kegembiraan itu," lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Bergerak 1912 Malaysia Abu Hanif menyatakan pihaknya akan terus melakukan konsolidasi yang melibatkan sukarelawan di seluruh wilayah Malaysia.
Dia berharap sukarelawan Bergerak 1912 mampu menjaga kemenangan Prabowo-Gibran serta menginginkan pasangan itu berhasil menang pilpres dalam satu putaran.
"Hal yang perlu diingat bahwa secara kelembagaan memang tidak ada dukungan, misalnya dari Ikatan mahasiswa Muhammadiyah atau Ikatan Pelajar Muhammadiyah, sama sekali tidak ada dukungan. Namun, kader-kader yang memiliki afiliasi politik secara personal atau ingin bekerja secara personal dirinya itu yang kami libatkan," pungkas Abu Hanif.(mcr8/jpnn/com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra