Sukarelawan Jokowi Siap Tempur, Demokrat: Jangan Restui Perilaku Barbar

Selasa, 29 November 2022 – 13:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, (26/11). Foto: Melalusa Susthira K/Antara.

jpnn.com, JAKARTA - Warganet sedang dihebohkan video pendek yang memperlihatkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sedang berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam video berdurasi 49 detik itu, Benny mengaku siap tempur melawan pihak-pihak yang menghina Presiden Ketujuh RI tersebut.

BACA JUGA: Jalankan Instruksi AHY, Wasekjen Demokrat Jovan Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Kabakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan politik itu adu gagasan, adu ide, adu solusi untuk permasalahan bangsa, adu jejak rekam.

"Bukan adu fisik, bukan menggunakan intimidasi, apalagi melakukan kriminalisasi atau melabel yang berbeda pasti melanggar hukum," kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (29/11)

BACA JUGA: Politikus Demokrat Herman Khaeron Kembali Terpilih Jadi Presidium Majelis Nasional KAHMI

Dia juga menyebutkan penyebaran video itu, menunjukkan pembenaran pemikiran yang penuh dengan nada ancaman, intimidatif, dan kekerasan verbal yang bisa berujung kepada tindak kekerasan di lapangan.

"Seakan-akan ingin memberikan sinyal kepada pihak-pihak yang berbeda atau kritis terhadap pemerintah, dengan menggunakan contoh-contoh ekstrem sambil mengirimkan pesan tersamar," lanjutnya.

BACA JUGA: Irwan Demokrat Komentari Endorsement Jokowi untuk Kandidat Capres 2024, Jleb

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan pola-pola intimidatif begini biasanya digunakan oleh pemerintahan otoriter dan kaki tangannya, bukan pemerintahan demokratis.

Tak hanya itu, Herzaky menyebutkan hal itu disampaikan oleh seorang pejabat publik.

Seharusnya, lanjut Herzaky, pejabat publik lebih bisa menjaga omongannya dan memiliki pemikiran yang lebih maju. 

"Sangat disayangkan malah bisa berpikiran barbar seperti itu. Berbahaya sekali jika orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi memiliki sikap seperti di video itu," jelasnya. 

Dia juga menyebutkan wajr jika demokrasi Indonesia makin memburuk jika pandangan dan sikap seperti ini mendominasi orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi. 

Herzaky berharap Presiden Joko Widodo bisa menertibkan pendukungnya yang seperti ini. 

"Jangan seakan-akan merestui perilaku barbar seperti ini. Kasihan Presiden Jokowi yang berupaya mengembalikan demokrasi kita agar bisa sebaik di era SBY, tetapi malah upayanya digerogoti dari orang-orang dekatnya sendiri," pungkas Herzaky. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler