Sukarelawan Ungkap Jokowi Effect Sebenarnya, Ada Istilah Tsunami Pembalasan

Jumat, 16 Februari 2024 – 05:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi, Muhammad Isnaini menolak narasi bahwa bantuan sosial (bansos) pemerintah adalah kunci keberhasilan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. 

Menurutnya, pandangan tersebut berlebihan dan merendahkan masyarakat di akar rumput.

BACA JUGA: Alumnus ITB: Selamat, Prabowo-Gibran, Lanjutkan Keberhasilan Jokowi

"Janganlah selalu masyarakat bawah itu dianggap bodoh dan naif. Hanya karena bansos lantas sehebat itu mereka merobohkan kandang banteng," kata Isnaini kepada wartawan, Kamis (15/2). 

Dia mengatakan bahwa kesuksesan kampanye paslon 02 tak lepas dari Jokowi effect.

BACA JUGA: Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Darmizal Pantas Jadi Penjaga Jokowi Hingga Akhir Jabatan

Jokowi effect yang dimaksud Isnaini adalah kecintaan sukarelawan dan masyarakat kepada sang presiden.

Ketika Jokowi direndahkan, kata dia, maka banyak yang sakit hati dan ingin melakukan pembalasan.

BACA JUGA: Ketua NOC Indonesia Berharap Presiden Terpilih Perhatikan Olahraga seperti Jokowi

"Pilpres kemarin itulah momen pembalasan itu. Baru kita sentuh untuk penguatan lewat tabloid kanvasing door to door, sudah berantakan. Nama Jokowi itu sakral bagi kami. Bukan kultus individu tetapi kecintaan mendalam karena kerja nyata bagi rakyat," katanya.

Lebih lanjut, Isnaini mengatakan bahwa Jokowi effect selama ini selalu dilihat minor, terutama di Jateng dan DIY.

Pihak-pihak yang tidak bisa menerima kekalahan selalu mengaitkan dengan bansos dan lainnya.

"Padahal, substansi Jokowi effect itu ya sensitifitas sangat tinggi di masyarakat bawah. Direndahkan, dibusukkan, dihina, ya tsunami pembalasan. Faktual ini," pungkas Isnaini. (dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler