Sukses Lestarikan Peninggalan Nenek Moyang Berkat Internet

Sabtu, 07 Februari 2015 – 12:23 WIB
Sanikem bersama mesin tenunnya. FOTO: ist

jpnn.com - SUKOARJO - Dulu, Sanikem dan beberapa pengerajin tenun lainnya di Sukoharo, Jawa Tengah harus bersusah payah mempertahankan dan melestarikan tenun lurik khas daerahnya. Namun, berkat kemajuan teknologi informasi, kini Sanikem dan rekannya yang lain bisa meraup keuntungan yang lebih besar.

Sanikem, yang lahir di Sukoharjo, 4 Juni 1975, sebenarnya telah mulai berwirausaha tenun lurik sejak 2009. Ia mempelajari cara pembuatan tenun lurik pada sebuah pelatihan yang diadakan LSM asal Jerman, GTZ (German Technical Cooperation), pada tahun 2006. Baru pada 2009, Sanikem memulai usaha tenunnya.

BACA JUGA: PSK Cantik Bertarif Rp 1 Juta, Pernah Layani Pejabat dan Wakil Rakyat

“Saya memilih tenun lurik karena sejak saya kecil dan sejak zaman ibu saya di desa, kami sudah punya usaha tenun, tapi tenun jarik gendong. Nah, sekarang saya fokus pada tenun lurik,” ucap Sanikem.

Perempuan yang tinggal di Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo ini, kini menjalankan usaha tenun luriknya di bawah nama brand Kain Lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Tenun Sari. Dia berusaha tetap melestarikan pembuatan tenun luriknya dengan alat tenun tradisional. “Saya ingin tetap mempertahankan cara manual untuk mempertahankan peninggalan nenek moyang,” ujar 

BACA JUGA: Tabung Gas Meledak, Ayah, 2 Anak, 2 Cucu Terbakar

Di periode awal bisnisnya tersebut, Sanikem mempromosikan produknya dengan cara manual, yaitu dari mulut ke mulut. Kelemahan dari cara promosi ini adalah wilayah pemasarannya tidak luas. Wilayah Sukoharjo sendiri saja belum tersentuh seluruhnya. Kala itu, penjualannya mencapai 30-50 buah setiap bulan. 

Hingga suatu hari, Sanikem mengikuti program PerpuSeru Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) yang diadakan di Kapusda Sukoharjo. “Di Kapusda Sukoharjo, kami mengadakan pelatihan internet pertama kali pada tahun 2013, yang diikuti oleh Sanikem,” kata  Capacity Building Officer PerpuSeru Akhmad Mukhsin.

BACA JUGA: Pacar Ajak ML Dianggap Wajar, Ulama Meradang

Menurutnya, Kapusda Sukoharjo bekerja sama dengan PerpuSeru mengadakan pelatihan internet yang antara lain terdiri dari literasi teknologi informasi, pengenalan perangkat keras komputer, pengoperasian komputer, pelatihan Microsoft Office, internet, pemanfaatan jejaring sosial (Facebook, website, dan blog), dan lain-lain.

“Nah, Bu Sanikem menjadi salah satu target sasaran usaha mikro dari kelompok ibu-ibu yang ingin kami bantu untuk mengembangkan usahanya, yaitu tenun lurik,” urai F. Ninik Ristiani, Kepala Kapusda Sukoharjo, Jawa Tengah.

Nah, dengan skillnya yang bertambah, Sanikem pun memasarkan produknya melalui dunia maya. Bahkan juga memanfaatka media sosial. Tak pelak bisnis produk nenek moyang itu pun laris manis. “Saya bisa berkembang karena secara tidak langsung membantu proses pemasaran produk saya lewat internet dan pameran,” ujarnya.

Kini, lanjut dia, produknya bisa laris sampai 200 buah dalam sebulan. Wilayah pemasaran saya pun bukan hanya Jawa, bahkan hingga keluar negeri. “Sudah sampai Malaysia,” ujarnya. (mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beringin Tua Itu Tumbang Malam Jumat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler