jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan pentingnya sebuah keberlanjutan dalam kepemimpinan.
Erick Thohir lantas memberikan contoh, bagaimana dia menyulap Pertashop dan PNM Mekaar menjadi program yang lebih baik untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Boy William Lebih Pilih Jatuh Miskin Ketimbang Sakit, Alasannya Keren Banget
"Pertashop bukan program baru, tapi program lama yang gagal. Kalau Mekaar program lama yang kami perbaharui, kalau Makmur program baru," ujar Erick Thohir di Madiun.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan sebuah program dan kebijakan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Di antaranya adalah keterbatasan pemimpin.
BACA JUGA: Begini Cara Menghitung Besaran kWh Pembelian Token Listrik PLN
Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini yakin pemimpin di suatu lembaga/instansi merupakan orang pilihan terbaik.
Dalam menjalankan tugasnya, Erick Thohir memiliki prinsip untuk tidak selalu menyalahkan pimpinan sebelumnya.
BACA JUGA: Sering Dihujat Netizen Sejak Menikah dengan Rizky Billar, Lesti Kejora Jawab Begini
"Saya berprinsip, jadi pemimpin itu jangan selalu menyalahkan pemimpin yang sebelumnya, atau program-program yang sebelumnya dianggap jelek, padahal bagus," tutur Erick Thohir.
Program-program yang dilahirkan oleh Erick Thohir, sejauh ini berdampak positif dan bisa dirasakan masyarakat.
Mengingat program yang dijalankan oleh Anggota Kehormatan Banser ini memiliki keberpihakan langsung kepada masyarakat.
"Karena saya bukan orang politis, saya pekerja. Saya yang memperbaiki sistem," tegas Erick Thohir.
Karena itu, pria 51 tahun ini meminta kepada seluruh pimpinan di perusahaan BUMN untuk bisa menciptakan sebuah ekosistem yang transparan dan berkelanjutan.
Sehingga BUMN bisa melibatkan langsung partisipasi masyarakat di dalamnya untuk bersama berkontribusi pada negara.
"Asal kita membangun ekosistem yang transparan. Dan kita harus hadir jadi bagian dari masyarakat," seru Erick Thohir.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy