Sulitnya Menyulap Gary Oldman Jadi Winston Churchill

Senin, 05 Maret 2018 – 06:09 WIB
Kiri: Gary Oldman. Kanan: Gary Oldman sebagai Winstorn Churchill di Darkest Hours. Foto: Daniel Zuchnik/WireImage

jpnn.com - Penampilan Gary Oldman sebagai Winston Churchill di Darkest Hour menuai pujian begitu deras sepanjang awards season tahun ini.

Selain aktingnya yang memang istimewa, peran Kazuhiro Tsuji tentu tak boleh diabaikan. Dialah yang menyulap Oldman yang langsing dan ganteng menjadi sangat mirip Churchill.

BACA JUGA: Mengintip Rahasia di Balik Riasan Gary Oldman

Jawa Pos berkesempatan mewawancarai pria yang telah memenangkan Best Make-up and Hair di BAFTA dan Best Make-up di Critics Choice Awards itu. (len/c17/na)

 

Gary Oldman benar-benar berubah menjadi Winston Churchill di tangan Anda. Apa rahasianya?

Untuk prostesis, saya menggunakan bahan bernama platinum cured silicone. Bahan tersebut elastis dan bisa ikut bergerak mengikuti kontur wajah Oldman saat berakting. Karena itulah, ekspresi Oldman bisa tetap luwes walaupun ada benda yang menempel di wajahnya.

 

Apakah ada persiapan khusus?

Saya menempelkan bahan asing ke wajah manusia. Maka, bahan yang saya gunakan harus benar-benar aman dan berkualitas. Sebelum proses make-up, saya akan melakukan skin test untuk melihat reaksi alergi. Beruntung, semua baik-baik saja.

 

Ada treatment khusus terhadap wajah Oldman?

Tentu saya harus mengenal dulu kontur wajah dia dan juga Churchill. Saat mengaplikasikan prostesis, kita juga harus telaten dan sabar alias tidak boleh asal tempel. Ada saatnya kita harus melakukan sculpting (mengukir) prostesis di beberapa bagian agar terlihat natural dan memudahkan aktor berekspresi.

 

Riset apa saja yang Anda lakukan untuk hasil presisi?

Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengamati kontur wajah Churchill dan Oldman dari berbagai sisi. Saya bandingkan kesamaan mereka. Saya juga membaca banyak sumber untuk menentukan bagaimana sifat Churchill. Sifat seseorang sangat menentukan bagaimana dia berekspresi, bukan?

 

Apa kesulitan terbesar untuk membuat riasan di Darkest Hour?

Sebelumnya, saya lebih sering membuat make-up karakter fiktif alias imajiner. Nah, kali ini saya harus membuat make-up manusia. Tokoh besar, pula. Saya dan tim tidak boleh sembarangan dalam mengukir, memoles, atau menentukan model prostesis. Sebab, ini semua adalah tentang kemiripan presisi. Semua tahap, mulai riset hingga eksekusi, harus benar-benar sempurna.

 

Anda merias Oldman selama lebih dari tiga jam. Bagaimana membuat dia nyaman?

Kunci kenyamanan kami berdua adalah profesionalitas. Saya dan Oldman sudah berkarir cukup lama dalam industri perfilman. Saat make-up, Oldman tahu bahwa dirinya harus duduk diam berjam-jam agar hasilnya sempurna. Dia sama sekali tidak merasa tak nyaman jika memang harus demikian. Saya pun ketika mendandani akan berusaha agar proses make-up tidak mengganggu kenyamanan aktor.

 

Di sela syuting, prostesis harus dibenahi agar tetap oke. Bagaimana caranya?

Kalau yang satu ini, butuh kerja sama antara aktor, make-up artist, dan kru yang bertugas. Karena make-up Oldman sangat kompleks, dia harus menghindari menyantap makanan yang terlalu berat agar tak menodai atau merusak prostetik. Saya dan tim sebagai MUA pun harus rutin melakukan touch-up atau pengecekan kalau-kalau ada perubahan posisi prostesis.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler