jpnn.com - SENTUL - Sultan Hamengkubuwono X menyatakan tidak ada politisasi dalam kasus intoleransi di Sleman, Jogjakarta. Kasus itu, kata dia, adalah kasus kekerasan dan akan ditindak secara hukum.
"Asal penegakan hukum dilakukan, enggak ada politisasi. Kalau satu diuntungkan, ya satu dirugikan. Proses hukum tidak berjalan, maka orang berasumsi politik. Kita berani kok, masa kita kalah sama mereka (pelaku intoleransi)," tegas Sultan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa, (3/6).
BACA JUGA: PSK Nganggur Sebulan, Tabungan Hasil Ngeseks Dibagi
Sultan mengakui, potensi kekerasan di Jogjakarta relatif masih ada. Sebagai pemimpin daerah, Sultan pun mengutarakan sudah berkomunikasi setelah kejadian. Ia pun berharap kasus yang sama tidak terjadi lagi.
"Masyarakat Jogjakarta tidak senang dengan kekerasan, saya mohon warga yang lain juga menghormati itu. Masyarakat Jogjakarta kan menyukai perdamaian," tandasnya.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Terganjal SK, Dana Bansos Banten Belum Cair
BACA JUGA: Rel Jalur Ganda Siap untuk Mudik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud: Tak Usah Tunggu Atribut dari Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi