Menurut Richard, program bantuan hibah dari United States Agency for International Development (USAID) atau badan pembangunan internasional AS, sebagai perwujudan kerja sama bilateral RI-AS melalui IMACS. "Ini akan berlangsung selama dua tahun ke depan. Di Indonesia hanya ada dua provinsi, Yaitu Sultra dan NTB," kata Richard kepada JPNN di sela-sela penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Anjungan Sulawesi Tenggara (Sultra) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (12/8).
Untuk wilayah Sultra, program ini diperuntukkan di lima kabupaten/kota. Masing-masing, Kota Baubau, Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Muna, dan Wakatobi. Selain Gubernur Sultra Nur Alam membubuhkan tandatangan, turut pula Amirul Tamim (Walikota Baubau), L.M. Baharuddin (Bupati Muna), Asrun (Walikota Kendari), Imran (Bupati Konsel), dan Hugua (Bupati Wakatobi).
Nur Alam mengatakan program dari USAID ini sudah selaras dengan pembangunan Pemerintah Provinsi Sultra yang lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat pesisir. Apalagi kata dia, wilayah Sultra merupakan 70 persen adalah pesisir dan hanya 30 persen terdiri dari daratan.
"Sudah saatnya kita bangun pesisir karena 70 persen Sultra adalah pesisir dan 30 persen daratan. Pembangunan ekonomi pesisir harus terus dikembangkan," kata Nur Alam.
Pada kesempatan ini, Nur Alam juga memberikan beasisiwa kepada 24 orang siswa yang merupakan sahabat Nur Alam. Para siswa yang beruntung itu berasal dari seluruh kabupaten/kota se Sultra. Selain memberikan beasiswa, ketua DPW PAN Sultra itu juga membagikan santunan kepada anak yatim piatu. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Macet, Terapkan Traffic Flow Managemen
Redaktur : Tim Redaksi