Sumba Pulau Terindah versi Media Vox Jerman

Senin, 23 Juli 2018 – 10:14 WIB
ILUSTRASI. Pantai Mandorak di Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. FOTO: Dok. Timor Express/JPNN.com

jpnn.com, TAMBOLAKA - Pulau Sumba didaulat sebagai pulau terindah oleh media Vox Jerman. Hal ini merupakan berkat sekaligus pekerjaan rumah bagi seluruh komponen masyarakat Sumba.

Menjadi berkat karena dengan gelar baru ini, dunia pariwisata Sumba berpotensi berkembang secara sangat cepat. Namun menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi seluruh komponen masyarakat terutama pemerintah untuk mempersiapkan pulau Sumba dengan segala isinya untuk menyambut kemajuan pariwisata.

BACA JUGA: Nihi Sumba Dunia

Plt Bupati Sumba Barat Daya, Ndara Tanggu Kaha kepada wartawan ketika ditemui di rumah jabatan, beberapa waktu lalu mengatakan potensi pariwisata yang sangat besar belum dikelola secara maksimal, sehingga belum membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat.

“Kita memang punya banyak potensi pariwisata, namun harus diakui kita belum maksimal dalam pengembangan. Padahal, SBD merupakan salah pintu masuk pariwisata di pulau Sumba. Apalagi SBD juga punya potensi alam yang luar biasa dan punya ikon Pasola yang tentunya akan menguntungkan daerah sendiri dari sisi finansial guna mendongkrak PAD,” kata Ndara Tanggu seperti dilansir Timor Ekspress (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Nihi Sumba

Ndara mengaku, dalam mengembangkan pariwisata tentu banyak hal yang perlu dibenahi, di antaranya menyiapkan masyarakat di lokasi wisata dan juga pembenahan di sektor sarana dan prasarana yang masih minim terlihat di tempat wisata.

“Wisatawan kan senang kalau di tempat wisata itu sudah ada akses jalan, air dan listrik. Juga bagaimana proses penerimaan masyarakat yang membuat mereka nyaman dengan pola perilaku yang ditampilkan baik itu keterampilan maupun tata krama yang baik. Kelemahan kita berikutnya adalah internet. Tapi kita bersyukur kita dalam waktu dekat akan dibantu dari Kementerian Kominfo untuk atasi persoalan ini,” katanya.

BACA JUGA: Paket Marhaen Ingin Pariwisata Sumba Berefek ke Rakyat Kecil

Selain banyak hal yang sudah disebutkan, dirinya mengaku bahwa dalam upaya mengurus pariwisata, tentu bukan hanya pemerintah saja tetapi semua pihak sehingga apa yang menjadi harapan bersama bisa terwujud dan bisa diintegrasikan secara baik.

Karena itu, pemerintah telah membentuk forum komunikasi pengembangan pariwisata SBD yang diketuai Redemta Bato dengan mengakomodir sejumlah pihak guna membuat road map kepariwisataan SBD.

“Saat ini sedang disusun road map pariwisata SBD dan kita berharap dengan adanya road map bisa membantu dalam pengembangan dan kemajuan pariwisata kita,” ujarnya.

Sementara itu, salah datu anggota DPC GMNI Kabupaten Sumba Barat Daya, Melkianus Bulu saat ditanya soal pariwisata mengaku, Kabupaten Sumba Barat Daya memang terkenal karena pariwisata, namun hal itu tidak diikuti dengan proses pengembangan yang menurutnya belum maksimal karena belum berimbas pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

“Saya pikir SBD kaya akan pariwisata tapi masyarakat tidak disiapkan dengan baik. Sehingga, banyak dari pariwisata kita tidak punya dampak bagi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, selama ini masyarakat seolah menjadi penonton di daerahnya sendiri, karena tidak terlibat atau dilibatkan dalam pengembangan pariwisata.

“Paling utama adalah pemerintah harus tegas soal ini dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat supaya siapkan dirinya secara baik agar pariwisata bisa memberdayakan mereka. Itukan esensi dari pariwisata itu sendiri,” katanya.

Hal senada disampaikan tokoh pemuda SBD, Ryan Mariviks yang menyebut bahwa kekurangan pariwisata di SBD terletak pada belum ada dampak yang signifikan terhadap masyarakat, sehingga tidak mengherankan jika kemudian berimbas pada keamanan di tempat wisata yang longgar dan membuat wisatawan menjadi resah untuk hadir kembali ke tempat wisata yang ada.

“Selama ini kita berpikir bahwa keamanan yang harus diperketat. Tapi kita lupa bahwa banyak pungutan liar dan mengganggu wisatawan adalah imbas dari pariwisata yang tidak merakyat. Bagaimana mungkin masyarakat sebagai pelaku hanya dijadikan objek dan jadi penonton. Tuntutan ekonomi pun harus jadi perhatian bagi pemerintah supaya ini yang nantinya bisa dibenahi,” tegasnya.(JPG/mg23/ays/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angel Pieters Berubah Setelah Ikut Misi Sosial ke Sumba


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler