Sumbar Catat Rekor Pemeriksaan Sampel Terbanyak, Tetapi Hasilnya Sangat Berbahaya

Minggu, 24 Mei 2020 – 22:00 WIB
Juru Bicara COVID-19 Sumbar, Jasman Rizal. Foto: ANTARA/Ist

jpnn.com, PADANG - Kabar tak sedap datang dari Sumatera Barat, terkait virus corona yang menyebabkan COVID-19.

Bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar menerima laporan lonjakan pasien yang tertulari corona.

BACA JUGA: Update Corona 24 Mei 2020: Khairul Sampaikan Kabar Gembira Dari Jayapura Papua

Hingga pukul 09.00 WIB, Minggu (24/5), gugus tugas menerima laporan dari Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Univeristas Andalas, serta dari Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Bukittinggi.

Dalam laporan tersebut tercatat ada 35 pasien positif Covid-19.

BACA JUGA: Fakta Corona di Sumbar: Ternyata Ini Kelompok yang Paling Rentan

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan sehari sebelumnya, lima kasus positif.

Dengan pertambahan 35 pasien baru, maka total warga Sumbar positif Covid-19 mencapai sebanyak 478 orang.

BACA JUGA: Tragis, Kasus Pertama COVID-19 di Kota Ini Muncul Tepat di Hari Raya Idulfitri

Jubir Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menjelaskan, 35 pasien baru positif corona itu merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.461 sampel swab yang dilakukan laboratorium yang dipimpin dr. Andani Eka Putra.

“Kami mengapresiasi tim laboratorium yang bekerja tanpa kenal lelah meski dalam suasana Idulfitri ini. Pak Andani dan tim berhasil memeriksa 1.461 sampel dalam waktu 22 jam. Ini rekor pemeriksaan sampel swab terbanyak di Indonesia,” kata Jasman.

Pria yang juga Kepala Dinas Kominfo Sumbar itu juga mengapresiasi tim paramedis yang tanpa kenal lelah siang dan malam, tidak bertemu keluarga, dengan keikhlasan luar biasa masih tetap bertahan merawat dan mengobati pasien.

“Semoga paramedis kami diberikan kesehatan dan tetap dalam lindungan Allah. Begitu juga pasien, semoga cepat sembuh,” ungkap Jasman.

Dari 35 warga Sumbar positif terinfeksi covid-19 tersebut, kata Jasman, sebanyak 25 orang asal Kota Padang.

Kemudian, sebanyak dua orang asal Kota Sawahlunto dari pemeriksaan sebanyak 578 sampel.

Lalu, lima orang asal Kota Payakumbuh dari hasil pemeriksaan 20 sampel, dan masing-masing satu pasien positif asal Kabupaten Lima Puluh Kota, Dharmasraya dan Solok.

Jasman menjelaskan, rata-rata yang terinfeksi tersebut adalah orang tanpa gejala (OTG).

“Ini sangat berbahaya. Karena orang OTG tidak menyadari kalau dia terinfeksi dan orang lain pun melihat dia sehat-sehat saja," kata Jasman.

"Dengan kondisi seperti itu, tidak ada kecurigaan dan proteksi diri, sehingga sangat memungkinkan penyebaran penularan Covid-19 semakin masif dan tidak terkontrol,” pungkasnya. (esg/padangekspres)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler