Sumbar Penghasil Sulam Terbaik di Indonesia

Kamis, 27 September 2012 – 23:23 WIB
JAKARTA – Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Vita Gamawan Fauzi, menyatakan, kerajinan sulam sudah menjadi budaya sehari-hari masyarakat di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat. Menurutnya, potensi sulam di Indonesia mayoritas berasal dari Sumbar.
           
“Sulaman termasuk sulam mesin sudah menjadi budaya sehari-hari masyarakat Sumbar. Setidaknya dari 19 kabupaten/kota di Sumbar, sepuluh di antaranya penghasil sulam. Tidak semua kabupaten/kota di Sumbar ada sulam, tapi ada juga yang hanya ada tenun, songket, maupun batik,” kata Vita di sela-sela jumpa pers tentang rencana pagelaran International Embroidery Festival 2012 di Jakarta, Kamis (27/9),

Vita menjelaskan, kerajinan sulam sudah menjadi tradisi turun temurun  bagi sebagian besar masyarakat Sumbar. Kebanyakan mereka belajar secara otodidak. Sebab, di rumah masing-masing sudah punya alat, baik yang kecil maupun besar.
          
Bahkan istri Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi itu menyebutkan, sejak anak-anak, masyarakat di Sumbar sudah belajar menyulam secara tidak langsung dari kakak atau ibu mereka di rumah. “Pulang sekolah, mereka melihat kakak atau ibu menyulam, lalu mereka langsung mencoba juga,” kata Ketua Umum Tim Penggerak PKK yang berasal dari Sumbar itu.
           
Bahkan di Kota Bukittinggi, kata Vita, tidak hanya perempuan saja yang pandai menyulam. Kaum laki-laki di Bukittinggi, sebutnya, juga trampil menyulam. "Apalagi adat budaya juga mengharuskan memakai pakaian sulam tangan,” katanya.
           
Dijelaskannya juga, berbagai macam teknik sulam berasal dari Sumbar. Di antaranya terawang, kepala peniti, benang emas, sulam timbul, bayang, lengkang, bordir dan lainnya. 
           
Perempuan berjilbab itu mengharapkan International Embroidery Festival 2012 di Jakarta yang berlangsung 4-7 Oktober 2012 nanti dapat membantu masyarakat termasuk dari Sumbar untuk mengembangkan kerajinan sulam. “Mereka juga bisa belajar seperti studi banding ke stan negara-negara luar yang ada nanti,” katanya.
           
Triesna, menjelaskan, nuansa Sumbar akan terasa kental pada pembukaan International Embroidery Festival 2012 nanti. “Karena Sumbar daerah yang paling maju sulamnya. Berbagai teknik sulam di daerah, semuanya ada di Sumbar,” jelasnya. (boy/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Diburu Utang, Oknum Dewan Menghilang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler