"Dengan 70 persen luas wilayah negara kita berupa lautan, potensi ekonomi mencapai USD1,2 triliun, atau setara 10 kali APBN kita. Tapi saudara-saudara kita yang menggantungkan hidup pada sektor kelautan ini masih banyak yang miskin dan belum sejahtera. Ini fenomena yang harus diatasi secara bersama-sama," kata Marwan dalam rilis yang dikirimkan kepada wartawan, Minggu (25/11).
Dikatakan Marwan, banyaknya sumber daya potensi kelautan dan perikanan itu belum bisa digarap dengan maksimal. Penyebabnya antara lain karena kurangnya perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah. Sehingga usaha nelayan menangkap ikan sering kali hanya pas-pasan untuk menutupi biaya operasional dan biaya hidup sehari-hari untuk keluarga. "Jika ini dibiarkan terus-menerus, maka hanya pas-pasan terus, tidak akan bisa sejahtera," tambah Marwan.
Karena itu, Ketua DPP PKB itu meminta pemerintah serius memberikan pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam mengelola perikanan di tanah air. "Nelayan kita itu rata-rata pendidikannya masih rendah. Dengan pendidikan yang sistematis, maka nelayan tidak lagi sekadar menangkap ikan tetapi juga pandai memasarkan tangkapannya agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi," tambahnya.
Selain itu, Marwan juga meminta pemerintah untuk terus memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan usaha nelayan. "Misalnya, tersedianya tempat pelelangan ikan yang memadai, infrastruktur jalan yang layak dan bagus, tersedianya pelabuhan yang memadai untuk menambatkan perahu nelayan agar aman dan nyaman," bebernya.
Lebih lanjut, Marwan juga meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mengalokasikan anggaran khusus yang bertujuan pembinaan, pendampingan dan sekaligus merealisasikan berbagai program yang bisa menyejahterakan nelayan dan masyarakat pesisir. Termasuk juga perlunya regulasi yang melindungi dan memberdayakan masyarakat pesisir dan nelayan, sehingga mereka bisa dilindungi hak-haknya dan mendapat perhatian yang memadai.
"Program yang tak kalah penting itu berupa memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir agar tidak mengandalkan hasil laut semata. Tetapi bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar pesisir karena adanya cuaca di bulan tertentu yang membuat nelayan tidak bisa melaut. Contohnya, perlunya pelatihan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan limbah hasil laut, seperti cangkang kerang dan lain sebagainya. Ini bisa menjadi sumber ekonomi alternatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan para nelayan," pungkasnya.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Kelapa Desak Kemtan Revisi SK 628
Redaktur : Tim Redaksi