jpnn.com, SUMEDANG - Kementerian Koperasi dan UKM menunjuk Kabupaten Sumedang sebagai role model ketahanan pangan berbasis kacang koro sebagai pengganti kedelai impor.
Sebab, Kabupaten Sumedang memiliki potensi andalan di sektor tersebut.
BACA JUGA: Selamat, Sumedang Boyong 2 Penghargaan di Anugerah PNS Berprestasi se-Jabar
Kementerian Koperasi dan UKM telah menargetkan 100 hektare lahan untuk proyek pengembangan kacang koro pedang yang tersebar di lima desa di empat kecamatan. Salah satunya adalah Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kacang koro pedang menjadi alternatif pengganti kedelai yang masih impor.
BACA JUGA: Wujudkan Sumedang Melesat 2022, Ini Arahan Bupati Dony untuk Seluruh Perangkat Daerah
''Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein. Ironinya, kedelai diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton per tahun. Sekarang kacang koro punya potensi sebagai substitusi impor,'' ungkapnya dalam acara Kick Off Penanaman Kacang Koro di Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Senin (24/1).
Melalui pilot project tersebut, Sumedang dapat menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia.
BACA JUGA: Penghargaan IGA 2021: Sumedang Raih Predikat Kabupaten Sangat Inovatif dari Kemendagri
"Tahun ini, targetnya akan tertanam kacang koro pedang di lahan seluas 100 hektare yang tersebar di Kabupaten Sumedang," tuturnya.
Setelah pilot project berlangsung, tahun depan dilakukan scalling up.
"Sumedang memiliki potensi lahan hampir 1.000 hektare yang dapat digunakan untuk pengembangan kacang koro pedang," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir berterima kasih kepada menteri koperasi dan UKM karena sudah menjadikan Sumedang sebagai role model pengembangan kacang koro dengan model bisnis yang disiapkan melalui kemitraan dengan koperasi sebagai offtaker
Menurut dia, model bisnis yang disiapkan tersebut merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan para petani selama ini, khususnya masalah permodalan dan pemasaran.
"Di samping substitusi terhadap impor kedelai, kacang koro ini sudah ada pasarnya langsung sehingga petani Sumedang sejahtera. Model bisnis ini menjadi solusi bagi kami," kata Bupati Dony.
Dia menyebutkan, pihaknya telah berkomitmen menjadikan Sumedang sebagai bagian dari ekosistem budi daya kacang koro dengan memetakan lahan-lahan yang digunakan untuk pengembangan.
“Kami sedang petakan dan sediakan lahan 100 hektare. Tahun depan, kami sediakan sekitar 800 hektare. Kami ingin ubah lahan yang tidak produktif menjadi produktif dengan pengembangan ini,” kata Bupati Dony. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi