Sumedang Terapkan Sistem Ganjil Genap, Bupati: Ini Cara yang Lebih Humanis

Selasa, 10 Agustus 2021 – 21:50 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, BANDUNG - Pemkab Sumedang, Jawa Barat, menerapkan sistem ganjil genap di wilayah jalur jalan protokol. Kebijakan ini seiring perpanjangan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bupati Dony Ahmad Munir mengatakan dengan penerapan sistem ganjil genap maka penyekatan total sudah tidak diberlakukan lagi.

BACA JUGA: Polisi Siapkan Rp 5 Juta Bagi yang Tahu Keberadaan Orang Ini, Lihat Baik-baik Mukanya

“Dengan beralihnya dari penyekatan total ke kebijakan ganjil genap diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tetap beraktivitas meski dibatasi PPKM,” ucap Dony.

Dikatakannya, ganjil genap diterapkan masih dalam rangka mengurangi kegiatan masyarakat keluar rumah, namun praktiknya lebih humanis.

BACA JUGA: Peristiwa Mengerikan Ini Terjadi di Bandung, Para Orang Tua Harus Hati-hati

“Pemberlakuan ganjil genap ini bukan bertujuan untuk mengurai kemacetan karena kita bukan kota besar. Tetapi lebih dalam rangka PPKM,” katanya.

Dia menambahkan, ketika masih ada penutupan jalan, angkutan umum, PKL, ojek, dan layanan antar sama sekali tidak bisa masuk jalan protokol sehingga usaha mereka pun terganggu.

“Dengan sistem ganjil genap, para pengemudi angkutan, pedagang kaki lima, ojek, layanan delivery, dan lainnya tetap bisa mendapatkan pendapatan karena diperbolehkan masuk ke jalan-jalan di kota. Ini yang kami harapkan,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut bupati, sistem ganjil genap menjadi strategi jangka panjang penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang.

“Sekali lagi saya tekankan bahwa pemberlakuan ganjil genap ini adalah ikhtiar pemerintah daerah dalam menangani Covid-19 dengan membatasi kegiatan masyarakat melalui cara yang lebih humanis,” terangnya.

Dalam penanganan Covid-19, pihaknya juga akan menerapkan perspektif “Injak gas dan rem” antara kesehatan dan ekonomi sesuai porsinya masing-masing.

“Ketika kasus Covid-19 naik, kesehatan yang kita gas, dan ekonomi kita rem. Namun sebaliknya, ketika Covid-19 melandai, maka kesehatan yang direm dan ekonomi yang digas,” ujarnya.

Menurutnya, PPKM terbukti efektif menurunkan terkonfirmasi aktif, BOR dan jumlah pasien yang meninggal, serta meningkatkan jumlah pasien sembuh.

“Catatan hari ini BOR turun dari hari sebelumnya. Semula 63,42 persen sekarang 60,60 persen Positivity Rate juga kembali turun. Pengujian sebelumnya di angka 29,33 persen dan pengujian terakhir di angka 21,27 persen,” kata dia.

Terkait capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumedang, dia mengaku sudah sekitar 16 persen.

“Kami akan terus gencarkan vaksinasi ini dan memaksimalkan 35 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumedang. Per Puskesmas 200 sasaran. Kemudian memaksimalkan mobile vaksin, tiap Rabu dan Kamis di Islamic Center ada Pos Vaksin yang dibantu oleh Urkes Polres, Kesdim, Brimob, dan Yonif,” terangnya.

Dikatakan bupati, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan berbagi lembaga dalam rangka mempercepat capaian 70 persen di akhir Desember 2021.

“Ada dari perguruan tinggi, ada alumninya dan perguruan tingginya. Ada serbuan vaksin kemarin sebanyak 2.500 oleh KSAL di Tadjimalela. Begitu juga di kawasan industri Kahatex yang dipantau langsung oleh Kapolri dan Panglima TNI dengan target 9000. Nanti 16 Agustus dengan Angkatan Udara. Harapan saya vaksinasi di Sumedang 70 persen bisa tercapai,” kata Dony. (jabarekspres/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler