jpnn.com, JAKARTA - Selama lebih dari dua tahun melalui masa pandemi, PT Summarecon Agung (Summarecon) Tbk terus berinovasi dan mendorong perekonomian negara.
President Director Summarecon Adrianto P. Adhi mengatakan saat pandemi perusahaan terus mempertahankan operasi bisnis agar tetap produktif dan memberikan kontribusi positif bagi seluruh stakehokder.
BACA JUGA: KPK Dalami Apakah Summarecon Memang Memiliki Budaya Suap dalam Berbisnis
"Kami secara ketat menjaga kualitas produk, menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat, memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan," ujar Adrianto dalam Public Expose RUPS Summarecon, Kamis (7/7).
Selama 47 tahun berdiri, Summarecon membangun tujuh kawasan berskala kota, bahkan mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru.
BACA JUGA: Datangi Markas Summarecon, Habib Salim Jindan Tanyakan Sengketa Lahan di Bogor
Misalnya, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan juga Summarecon Bekasi yang saat ini telah tumbuh menjadi kawasan yang produktif, pusat niaga dan bisnis.
Kemudian, dalam pengembangan ialah Summarecon Bandung, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Emerald Karawang dan juga Summarecon Bogor.
BACA JUGA: Jokowi Sambangi Summarecon Mal Bekasi, Fadli Zon: Pasar Rakyat Apa Kabar?
"Pengembangan ini membawa dampak positif bagi perekonomian karena mendorong dibukanya beragam usaha dan kegiatan ekonomi yang juga diikuti tersedianya peluang lapangan kerja," kata Adrianto.
Dalam industri properti, perusahaan menyadari bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya.
Mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga membuka lapangan kerja tidak hanya bagi 4.000 karyawan perusahaan tetapi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit usaha.
Hal itu membuat produk properti Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, dengan penerapan berbagai strategi, sepanjang 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp 5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp 4 triliun dan 58 persen di atas pencapaian t2020 sebesar Rp 3,3 triliun yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Berikut kontribusi Summarecon dalam mendorong 0erekonomian selama pandemi:
Unit pengembangan properti
Unit usaha pengembangan properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4.148 miliar, meningkat Rp 478 miliar atau 13 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 3.670 miliar.
Pengembangan properti masih merupakan unit usaha terbesar perseroan dengan kontribusi sebesar 75 persen dari total pendapatan perusahaan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66 persen dari total pendapatan pengembangan properti yang mengalami peningkatan sebesar Rp 732 miliar (37 persen), dengan total menjadi Rp 2.723 miliar.
Penjualan apartemen memberikan kontribusi 17 persen dari pendapatan Unit Pengembangan Properti. Summarecon Serpong menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan Rp 2.243 miliar (54 persen).
Unit investasi dan manajemen properti
Unit investasi dan manajemen properti selama masa pandemi beroperasi di bawah kapasitas karena adanya pembatasan PPKM.
Unit investasi dan manajemen properti berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp 24 miliar (3 persen) menjadi Rp 918 miliar, atau menyumbang 16 persen dari total pendapatan perusahaan.
Lebih lanjut, bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91 persen dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti.
Unit usaha lain-lain
Klub olahraga, hotel, dan manajemen properti dan layanan lain-lain yang tercakup dalam unit usaha ini memiliki pendapatan meningkat sebesar Rp 36 miliar (8 persen), yaitu menjadi Rp 502 miliar dan secara kolektif menyumbang 8 persen dari total pendapatan tahun berjalan.
Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2021 perseroan membagikan dividen sebesar Rp 6 per lembar saham atau total sebesar Rp 99 miliar. (mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari