Sumpah Pemuda, Generasi Masa Depan Harus Bergigi Sehat

Minggu, 30 Oktober 2016 – 18:18 WIB
Suasana kampanye gerakan gigi sehat dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (30/10). Foto: DCSC for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA – Peringatan Hari Sumpah Pemuda masih terasa geregetnya hingga hari ini (30/10). Meski Sumpah Pemuda jatuh setiap 28 Oktober, namun hingga hari ini (30/10) masih ada warga yang memperingatinya.

Dan ada banyak cara untuk memperingati peristiwa bersejarah yang terjadi pada 28 Oktober 1928 itu. Di Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur, warga justru mengampanyekan gerakan gigi sehat.

BACA JUGA: Bangga Jadi Warga Jakarta? Ayo, Tetap Damai di Pilkada

Koordinator acara, Rika Kartika mengatakan, kegiatan itu justru untuk memberi pemahaman kepada anak-anak generasi masa depan tentang pentingnya kesehatan. Menurutnya, kampanye gerakan gigi sehat itu merupakan upaya riil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Kita tahu kesehatan gigi sangat penting bagi kita, khususnya anak-anak. Hari ini kami mendorong kesadaran bersama untuk membudayakan hidup sehat demi masa depan yang gemilang,” katanya.

BACA JUGA: Kunjungi Pemukiman di Kolong Jembatan, Anies: Inilah Kondisi Jakarta

Acara itu digelar sebagai hasil kerja sama lembaga kajian Developing Countries Studies Center (DCSC), Universitas MH Thamrin, Adijaya Group  dan PT Lionwings. Karenanya, dalam kesempatan itu juga ada layanan pemeriksaan golongan darah, kadar gula, kolesterol dan tensi.

Rika menegaskan, tidak ada pungutan biaya untuk memeriksa golongan darah ataupun kadar gula. “Semuanya gratis untuk warga sekitar, dari anak-anak sampai orang tua," imbuh Rika

BACA JUGA: Anies: Di Mana Keberhasilan Gubernur, Tunjukkan?

Tak kurang 200-an warga hadir memeriahkan acara yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Acara diawali dengan  senam aerobik, dilanjutkan dengan aksi gigi sehat.

Perayaan Hari Sumpah Pemuda itu memang disatukan dengan rangkaian Hari Peduli Gigi yang jatuh September lalu. Rika menuturkan, merujuk pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 60-90 persen anak-anak sekolah di negara industri memiliki gigi berlubang.

Sementara merujuk Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan,  prevalensi pengalaman karies aktif sebesar 72,1 persen. Hanya saja, karies masih sering dianggap sepele oleh masyarakat.

Fakta inilah yang mendasari warga Cijantung melakukan gerakan ini. Karenanya Rika juga mengapresiasi dukungan pihak lain untuk menyukseskan acara itu. “Ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi menjadi concern kita semua”, pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komunitas Peduli Ciliwung Ada Permintaan Khusus Nih, Pak Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler