Bangunan gedung yang ada di lahan seluas kurang lebih 14 hektare itu telah semua dirobohkan alat berat. Pada bagian yang sudah rata, telah pula dilakukan penimbunan. Bagian depan areal ini telah dipagari seng.
Keberadaan RSU Provinsi ini dipastikan akan menyerap cukup banyak tenaga kerja, khususnya untuk tenaga perawat. Kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, dr Hj Fenty Aprina MKes, diperlukan sekitar 100 perawat untuk menunjang operasional rumah sakit ini.
“Jika satu perawat meng-cover enam bed (tempat tidur pasien), maka untuk 600 bed yang akan ada di rumah sakit ini,” kata Fenty. RSU Provinsi diprediksi akan selesai akhir 2014.
Selain perawat, diperlukan pula tenaga dokter, bidang maupun pegawai administrasi. "Nah, untuk itu kita perlu persiapkan sumber daya manusia (SDM)-nya dulu," tuturnya.
Kata Fenty, ada beberapa hal yang harus dilakukan pihaknya. Di antaranya, beberapa momerandum of understanding (MoU), pemindahan PNS dan perekrutan pegawai baru. “Jadi, untuk pemenuhan tenaga dokter baik umum maupun spesialis itu diperlukan suatu MoU,” cetusnya.
Dimana dokter tersebut nantinya akan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) dan bekerja paruh waktu di RSU Provinsi Sumsel. Selain itu, Dinkes akan memindahkan beberapa dokter PNS yang tersebar pada beberapa rumah sakit atau badan ke rumah sakit milik Pemprov Sumsel ini.
Jika kemudian SDM yang diperlukan belum terpenuhi, Dinkes akan mengajukan alokasi penambahan pegawai ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumsel. “Jika ada alokasi, akan kita ajukan kebutuhan PNS untuk ditempatkan di RSU Provinsi ini. Khusus yang akan pindah, kita akan pertimbangkan sesuai dengan kebutuhan,” tutur Fenty.
SDM yang diperlukan tentu saja pegawai profesional dan sesuai peruntukan. ”Hal ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan terbaik kepada pasien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” bebernya.
Untuk diketahui, RSU Provinsi Sumsel dibangun di lahan eks RS Erba di kawasan Km 5. Luas lahan tersebut mencapai 14 hektare. Gedung RSU provinsi ini terdiri dari 10 lantai serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis terbaik.
Biaya pembangunan gedung rumah sakit ini Rp497.345.711.000, dari APBD Provinsi Sumsel. Sedangkan untuk biaya peralatan diperkirakan mencapai Rp500 miliar sehingga total biaya yang diperlukan untuk mewujudkan keberadaan RSU Provinsi ini hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp.997.345.711.000.
Dana pembangunan ini akan dianggarkan secara bertahap, mulai tahun anggaran 2013, 2014, dan 2015. Pada tahun ini saja, dialokasikan Rp19.585.800.000 untuk memulai proyek tersebut.
Lebih lanjut Fenty menjelaskan, RSU Provinsi ini nantinya akan diproyeksikan sebagai RS pendidikan, bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri). ”Nantinya calon dokter dapat belajar lebih intensif dan memahami ilmu pengetahuan dengan melakukan praktik yang sebenarnya di rumah sakit ini,”tukasnya.(rip/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesetrum, Ayah 4 Anak Tewas di Pohon Sukun
Redaktur : Tim Redaksi