Sumsel Diklaim Aman Dari Gempa

Rabu, 14 Maret 2012 – 14:46 WIB

SUDIRMAN-  Rahmat Triono ST MT, kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat mengatakan,  Sumsel Aman dari gempa. Warga di Sumsel, kata dia, hanya bisa merasakan dampak gempa yang terjadi di pantai barat Sumatera seperti sekitar Bengkulu dan Lampung. 

”Karena  dalam sejarahnya, saya belum pernah melihat ada kerusakan besar di Sumsel akibat gempa itu,”bebernya, di sela-sela sosialisasi BMKG kepada media massa di Hotel The Jayakarta.

Lebih lanjut dia mengatakan, karena memang di Sumsel juga tidak ada daerah tumbukan, apalagi tumbukan itu berada  jauh dari  Sumsel yakni  di pantai barat Sumatera. Sementara di darat, daerah tumbukan ini memanjang dari Lampung sampai Aceh melewati Lampung sekitar 70 km,  atau garis lurusnya sekitar 100 km.

Meskipun  aman , kata dia, jika gempa terjadi di darat cukup kuat  juga harus diwaspadai.  Untuk itu, diingatkan pada masyarakat agar  membuat bangunan yang cukup kuat sesuai standar,karena kalau gempa itu  kuat  sampai 7 skala richter di darat mungkin bangunannya juga akan rusak. “Walaupun gempanya tidak terlalu kuat tapi dampaknya cukup terasa,” ujarnya.

Sebenarnya, di Sumatera ada dua sumber gempa yang bisa terjadi  yakni di laut  yang berpotensi tsunami dan di darat  yakni sekitar pantai barat Sumatera yang memanjang dari Semelu, Mentawai dan Enggano. Untuk Sumatera bagian timur seperti Palembang, Riau  relatif aman,  tapi kewaspadaan tetap harus dilakukan.

“Justru suasana lokal yang harus diwaspadai seperti gunung yang tidak terlalu aktif itu bisa sewaktu- waktu aktif,” tambahnya.

Dr Andi Eka Sakya M Eng, Sekretaris Utama BMKG Pusat berharap lewat media bisa menyampaikan kepada masyarakat di seluruh nusantara dengan bahasa yang mudah di mengerti dalam memberikan informasi mengenai gempa.

Jumlah kantor BMKG 178 di seluruh Indonesia dan lima kantor wilayah yang tersebar di beberapa kota. Kalau ini bisa dijembatani oleh media massa maka  masyarakat bisa lebih memahami bentuk ancaman cuaca, serta iklim yang dihadapi .

“Sehingga  mereka (masyarakat, red) khusunya petani, nelayan dan lainnya mulai mengatur bagaimana untuk melaut, menyemai, bercocok tanam agar bisa menuai hasil yang baik.(cj2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Nyandu Rokok Sejak Usia Empat Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler