Sumur Bor Pertamina Meledak, 3000 Jiwa Diungsikan

Senin, 01 April 2013 – 09:17 WIB
PRABUMULIH – Sekitar 3000 jiwa kemarin (31/3) terpaksa diungsikan akibat semburan gas beserta lumpur dan bebatuan yang timbul dari sumur bor TLJ 25 INF/240 milik Pertamina yang terletak di Jl Lingkar Selatan Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan.

Informasi yang berhasil dihimpun Sumatera Ekspres (gRUP jpnn), semburan gas yang disertai lumpur dan bebatuan tersebut muncul ketika pengeboran telah mencapai titik kedalaman sekitar 213 meter.

Saat itu, puluhan pekerja RIG dari PDSI (Pertamina Driling Service) tengah melakukan penggantian BIT (mata bor) yang diduga mengalami kerusakan, dengan menggunakan block (alat untuk mengganti mata bor).

Sebelum melakukan pergantian, para pekerja telah melakukan pengukuran tekanan. Hasilnya saat itu tekanan dalam kondisi nol yang berarti pada tekanan tersebut merupakan titik aman untuk melakukan pergantian.

Ketika mata bor mulai diangkat, tiba-tiba terjadi lonjakan tekanan yang cukup tinggi. Tekanan gas itu akan keluar melalui pipa (Cubing) yang ada didalam RIG (Cassing) dan masih tertahan keluar.

Namun, Tingginya tekanan membuat pipa tersebut tidak bias menahan sehingga gas beserta lumpur dan bebatuan tersebut pun meluncur keluar disertai bunyi dentuman yang sangat kuat. Kerasnya suara ledakan, terdengar sampai radius 2 km.

Semburan tersebut tidak hanya terjadi di sumur TLJ 25 INF/240 milik Pertamina saja, tetapi juga sumur warga yang berada di radius 500 meter dari lokasi pengeboran. Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, sekitar 3000 warga yang berada dalam radius 500 meter dari lokasi pengeboran harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Warga yang diungsikan berasal dari RT 1, RT 2 dan RT Kelurahan Majasari dan RT 1 dan RT 2 Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih. Mereka menempati posko yang terletak di Field Drilling yang berlokasi di Talang Jimar, Kecamatan Prabumulih Selatan, serta beberapa masjid yang berada di sekitarnya dijadikan tempat pengungsian.

Hingga pukul 15.30 WIB kemarin sore, lokasi masih dijaga ketat pihak keamanan dari TNI dan  Polri serta Security Pertamina. Mobil-mobil besar yang mengangkut peralatan tampak berlalu lalang di sekitar lokasi kejadian. Suara gemuruh dari gas yang keluar masih terdengar di lokasi kejadian.

Salah seorang saksi mata, Benu (45), koordinator keamanan Sumur TLJ 25 mengatakan kejadian bermula sekitar pukul 08.30 WIB. Waktu itu, ia melihat para pekerja sedang melakukan pergantian mata bor.

Tak lama berselang terdengar suara gemuruh dari lokasi pengeboran kemudian bunyi dentuman yang sangat keras pun terdengar. Dirinya mengaku sempat panic, namun petugas Health, Safety and Environment (HSE) Pertamina langsung melakukan instruksi evakuasi dari lokasi.

“Sirene langsung dibunyikan dan petugas langsung memerintahkan untuk evakuasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Benu mengatakan, sehari sebelum terjadinya ledakan tersebut telah terlihat gejala atau tanda-tanda. Dimana, dari sumur bor tersebut telah mengeluarkan semburan namun semburannya tidak terlalu besar dan dapat ditanggulangi oleh petugas engineering.

“Sewaktu hari Sabtu, memang sudah ada kejadian semburan namun tidak sebesar seperti hari ini (31/3),” bebernya.

Salah seorang warga, Ani (35) mengatakan saat terjadi semburan dan bunyi ledakan, ia tengah mencuci pakaian. Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh yang cukup kuat disusul dengan bunyi ledakan. Ia panic dan langsung keluar rumah. Ia kemudian berlari kearah bunyi ledakan yang berada di lokasi pengeboran.

“Saya langsung tahu kalau bunyi tersebut dari lokasi pengeboran karena sehari sebelumnya memang sudah terjadi semburan lumpur. Tapi tidak disertai bunyi ledakan seperti ini,” ungkapnya.

Ketika sampai di lokasi, ia melihat lumpur menyembur hingga ketinggian 30 meter. “ Semburannya tinggi sekali. Lalu petugas pertamina langsung menyuruh kami untuk lari dari lokasi kejadian,” pungkasnya. (kos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Bulan - Singa Buraq, Warisan Hasan Tiro

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler