jpnn.com, BANDA ACEH - Sumur minyak yang dikelola masyarakat secara tradisional di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, meledak dan terbakar, Jumat (11/3) sekitar pukul 23.10 WIB. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka bakar. Sebanyak satu dari tiga korban ledakan disertai kebakaran sumut minyak itu meninggal dunia.
"Ada tiga korban mengalami luka bakar. Ketiganya dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh, tetapi dalam perjalanan seorang di antaranya pasien meninggal dunia,” kata Direktur RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak Reza Fazri di Aceh Timur, Sabtu (12/3).
BACA JUGA: Sumur Resapan Dipakai di IKN, Pengamat: Tamparan Keras bagi Pengkritik Anies
Dia menjelaskan korban meninggal dunia tersebut atas nama Safrizal (29).
Korban tercatat sebagai warga Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
BACA JUGA: Tiga Sumur Minyak Ilegal Terbakar, Kapolda Turunkan Tim dan Beri Perintah Tegas
"Berdasarkan keterangan medis, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, luka di tangan kanan, tangan kiri, dada, punggung, betis kanan, betis kiri, paha kiri dan luka bakar di bagian perut," katanya.
Sementara, korban lainnya yang kritis, yakni Baihaqi (36), warga Desa Tualang Timur, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur. Korban mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan kiri, tangan kanan, punggung, dada, kaki kiri dan kanan.
BACA JUGA: Airlangga Buka-bukaan soal Prediksi Ledakan Omicron, Tetap Waspada
Kemudian, Junaidi (37), warga Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Korban mengalami luka di bagian wajah, tangan kanan, tangan kiri punggung, dada, kaki kanan dan kaki kiri.
“Kedua korban dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Sebelumnya, mereka sempat ditangani di RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak. Kondisi luka bakar korban sekitar 90 persen,” kata Reza Fazri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy