Sumur Tua Telan Empat Korban Jiwa, Tragis, Begini Kronologinya

Kamis, 26 November 2020 – 20:36 WIB
Seorang petugas berwenang menunjuk sumur tua yang menelan empat korban jiwa di Dusun Tanak Embang, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis (26/11/2020). Foto: ANTARA/HO/ist

jpnn.com, MATARAM - Empat warga Dusun Tanak Embang, Desa Selebung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, ditemukan tak bernyawa di dalam sumur tua pada Kamis, sekitar pukul 11.30 Wita.

Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah Murdi membenarkan peristiwa tersebut, namun belum bisa memastikan apakah korban meninggal dunia diduga akibat gas beracun atau ada penyebab lainnya.

BACA JUGA: Tiga Warga Cibadak Sukabumi Ditemukan Tewas di dalam Sumur

"Saya terima laporan dari Camat Batukliang tentang peristiwa tersebut sekitar pukul 11.00 Wita," katanya.

Ia menyebutkan keempat korban, yakni pemilik sumur bernama Amaq Hamidah (60), warga Dusun Tanak Embang Daye. Selain itu, Mustiadi (45), Muhammad Yunus (27), dan Hasrul Sani (35). Ketiganya berasal dari Dusun Kembang Kerang II, Desa Aikdarek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

BACA JUGA: Anggota TNI AL Koptu Totok Haryanto Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Seluruh korban sudah dievakuasi ke rumah keluarganya oleh masyarakat setempat bersama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lombok Tengah, dan personel Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram.

"Masyarakat melakukan evakuasi korban dari dalam sumur dengan peralatan seadanya. Jenazah sudah dibawa ke rumah keluarganya masing-masing," ujar Murdi.

BACA JUGA: Anggota TNI AL Koptu Totok Ditemukan Tewas Mengenaskan, Begini Kronologinya Menurut Danramil

Dari informasi yang diperoleh, kata dia, peristiwa tersebut bermula ketika Amaq Hamidah, bermaksud untuk membersihkan sumurnya karena ada bau menyengat. Kedalaman sumur sekitar lima hingga enam meter dengan ketinggian air sekitar dua meter.

Korban turun ke dalam sumur menggunakan alat sederhana berupa tangga bambu, tapi beberapa saat kemudian korban tidak ada respon sehingga istrinya yang sedang berada di dapur curiga dan memeriksa sumur.

Istri korban tiba-tiba berteriak minta tolong. Beberapa saat kemudian datang satu orang warga, yakni Mustiadi. Warga Dusun Kembang Kerang II itu, turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi Amaq Hamidah, namun tiba-tiba lemas dan tidak sadarkan diri di dalam sumur.

Melihat kondisi tersebut, istri Amaq Hamidah kembali berteriak minta tolong sehingga ada dua orang warga Dusun Kembang Kerang II datang untuk membantu, yakni Muhammad Yunus, dan Hasrul Sani. Namun, keduanya juga ikut lemas dan pingsan di dalam sumur.

"Keempat korban dievakuasi dari atas sumur oleh warga setempat bersama TRC BPBD dan tim Basarnas, namun korban sudah meninggal dunia," kata Murdi.

Terkait penyebab korban meninggal dunia, Murdi menegaskan pihaknya belum bisa memastikan karena harus dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian apakah diduga akibat gas beracun, kelamaan tenggelam di dalam air atau ada faktor lainnya.

BACA JUGA: Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua, Tiga Anggota TNI AD Terluka

"Kami dari BPBD tidak berani memastikan apa yang menyebabkan keempat korban meninggal dunia, apakah kekurangan oksigen atau gas beracun atau faktor lain, saya tidak berani memastikan itu," ujarnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler