Sumut Kehabisan Premium dan Solar

Selasa, 27 November 2012 – 19:16 WIB
MEDAN- Sudah beberapa hari ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kota Medan kehabisan minyak yang berjenis premium dan solar. Pihak SPBU mennyatakan, habisnya stok ini  dikarenakan jatah yang diberikan oleh Pertamina berkurang.

Saat ditemui Jay operator SPBU Herlina Panggabainan di Jalan Tengku Amir Hamzah  mengaku BBM itu habis karena Pertamina melakukan penjatahan dan adanya keterlambatan pengisian. “Pihak manajemen kecewa dengan Pertaminan,” katanya, seperti diberitakan Sumut Pos (Grup JPNN).

Terpisah, M Fajar sebagai operator SPBU di Jalan Guru Patimpus mengatakan, habisnya premium karena banyaknya orang yang mengisi ke SPBU tersebut. Fajar juga mengaku habisnya premium tersebut karena ada penjatahan dari Peramina. “Minyak yang diberikan sebanyak 16 ton selama tiga hari dalam seminggu dan sekarang kita cuman dapat seminggu dua kali dalam seminggu,” ucapnya.

Dari sejumlah SPBU tersebut, pihak manajemen berharap agar pertamina cepat mengatasi hal tersebut. Karena menurut mereka bisa terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pengguna BBM oleh masyarakat kalau cepat lama mengatasi dan tindakan lainnya.

Begitupun di Tebingtinggi, SPBU 14201124 di Kampung Keling, SPBU 142061162 di Jalan KL Yos Sudarso, SPBU 142066188 Simpang Beo, SPBU 14206183 Jalan SM Raja, SPBU 142061136 Jalan Setia Budi, SPBU Jalan Gatot Subroto, SPBU Jalan Soekarno Hatta dan SPBU Jalan Letda Sujono Kota Tebingtinggi menghentikan pelayanannya menjual jenis premium dan solar karena kahabisan stok.

Adapun SPBU yang melayani penjualan bahan bakar minyak jenis solar adalah SPBU 142066188 Simpang Beo Kota Tebingtinggi, tetapi antrean truk hingga mencapai 1 kilometer. Seorang sopir truk BK 9437 BM, Nando Tambunan warga Kota Medan mengaku sudah berkeliling mencari BBM jenis solar ke semua SPBU mulai dari Deliserdang, Serdangbedagai hingga ke Kota Tebingtinggi.

Dijelaskannya, bahwa semua SPBU sepanjang jalan Medan Tebingtinggi kehabisan stok BBM jenis solar dan premium. “Mulai dari Deliserdang, Serdangbedagai hingga ke Tebingtinggi solar susah didapat. Akhirnya baru ada di Kota Tebingtinggi, itupun harus antriepanjang,” keluh Nando.

Terkait dengan itu, Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kapolres Tebingtinggi AKBP Andi Rian Djajadi langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke semua SPBU, kemarin sore. “Untuk menjaga kestabilan masyarakat, diminta kepada pemilik SPBU jangan berspekulasi menjual BBM kepada para pengecer,” bilangnya.

Di Langkat, kelangkaan BBM juga terjadi. Beberapa SPBU yang berada di sisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) nyaris tidak menyimpan persedian BBM seperti premium, solar, serta pertamax. “Gak tahu kenapa sampai seperti itu, memang jatah yang dibawakan mobil tangki tetap tidak berkurang cuma saja rentang waktunya agak berubah,” kata Nuradi salah seorang pekerja SPBU di Langkat.

Sementara itu, Penasihat Hiswana Migas Datmalem Ginting mengatakan sejak awal bulan lalu, pemerintah dalam hal ini telah mencabut pengendalian tentang BBM subsidi. Atau dengan kata lain, SPBU bebas membeli seberapa kemampuannya. “Kalau kemarinkan, misalnya kita beli 10, nah kita nanti hanya dikasih 8,” ujarnya.

Tetapi, walaupun pengendalian ini sudah dicabut, terbukti BBM masih kosong. Malah dirinya harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan BBM subsidi jenis solar dan premium. “Katanya sudah di cabut, kita beli, tapi tidak diantar. Sama saja itu kan? Suka-suka mereka saja melakukan pemberlakukan hal ini.” ungkapnya.

Bahkan, pengiriman yang diberikan Pertamina pun tidak sesuai dengan harapan dari Datmen. “Saya minta premium dan solar. Hingga tadi pagi (senin, 26/11 pukul 09.00 wib) hanya solar yang datang. Premiumnya entah kapan diantar,” tambahnya.

PT Elnusa Petrofin Medan selaku perusahaan pendistribusi BBM ke SPBU mengakui, adanya pembatasan dari pertamina. Ini dibuktikan dengan terjadinya pengurangan jatah pendistribusian dari 2900 kilo liter (KL) menjadi 2700 KL per harinya untuk BBM jenis premium. “Lebih jelasnya silahkan tanya ke pertamina langsung karena itu bukan kewenangan saya untuk menjawabnya,” kata Hendrik, Staf Pengawasan PT Elnusa Petrofin Medan.

Pihak Pertamina melalui Asisten Costumer Relation Fuel Retail Marketing Region I Marketing and Trading Directorat Pertamina, Sonny Mirath, kelangkaan BBM di Sumut karena adanya panic buying. Artinya, warga Sumut termakan isu terkait dengan BBM seperti kenaikan harga dan Hari tanpa BBM subsidi pada tanggal 2 Desember mendatang. “Padahal, isu itu belum tentu terjadi. Karena perintah dari pusat untuk kita sendiri didaerah belum ada sama sekali,” ujarnya.

Sonny menjelaskan, sebelum beredarnya isu kenaikan BBM, SPBU berjalan dengan baik. “Karena itu, kita harapkan agar masyarakat wajar saja dalam membeli BBM. Pemerintah juga tidak akan membiarkan bila terjadi kekosongan BBM di masyarakat,” tambahnya.

Karena itu, saat ini pertamina akan melakukan recovery dan bekerja sama dengan aparat terkait untuk menjaga penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.”Diharapkan dalam 1-2 hari ke depan, penyaluran BBM ke masyarakat yang membutuhkan akan kembali lancar,” tambahnya. (SP/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... 211 Warga Tegal Positif HIV/Aids

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler