jpnn.com - JAKARTA – Provinsi Sumatera Utara untuk kedua kalinya meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Madya, setelah dinilai berhasil melaksanakan pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjonugroho, dalam puncak peringatan Hari Ibu Nasional ke-85 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (18/12).
BACA JUGA: Menteri Linda Gumelar Kaget Mendengar Kasus Adit
Presiden berharap dengan diberikannya penghargaan, Pemprov Sumut dapat lebih aktif lagi membangun kesetaraan gender di Sumatera Utara. Karena tanpa adanya kesetaraan gender, mustahil kesejahteraan akan merata bagi seluruh masyarakat.
Gubernur Sumut mengaku siap melaksanakan amanat yang diberikan. Salah satunya dengan segera memerluas kebijakan-kebijakan yang pada intinya mengakomodasi keterlibatan perempuan di Sumut.
BACA JUGA: Atut Kendalikan Pemerintahan dari Persembunyian
“Karena ibarat sebuah burung, itu akan bisa terbang tinggi kalau kedua kepak sayapnya berfungsi seirama. Demikian juga cinta kasih seorang perempuan yang tulus kepada suami dan anak-anak kalau diimplementasikan kepada bangsa, saya yakin tidak hanya Sumatera Utara, tapi bangsa ini akan mencapai puncak peradabannya. Jadi perempuan harus senantiasa seiring sejalan dengan kaum pria,” katanya didampingi Kepala Kantor Perwakilan Jakarta, Pemprov Sumut, Affan Hasibuan.
Salah satu contoh misalnya dalam menghadapi Pemilu 2014. jumlah pemilih di Sumatera Utara menurut Gatot, memerlihatkan jumlah antara pemilih laki-laki dan perempuan hampir sama. Artinya, tanpa ada keterlibatan perempuan yang luas dalam menyukseskan pemilu, maka kualitas demokrasi 2014 tidak akan lebih baik dari sebelumnya.
BACA JUGA: Tak Lantik Wali Kota Tangerang, Atut Kirim Ucapan Selamat
“Jadi kualitas demokrasi 2014 menurut saya akan ditentukan oleh keterlibatan perempuan. Saya yakin dengan cinta, ketulusan dan pengorbanan yang diwujudkan perempuan dalam kehidupan berumah tangga, yang diterjemahkan dalam kehidupan berbangsa, maka 2025 tercapai Indonesia maju,” katanya
Selain akan memerluas kebijakan yang mengakomodasi keterlibatan perempuan, Pemprov Sumut menurut Gatot, juga akan lebih aktif lagi melaksanakan peran pembinaan. Sehingga seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Sumut juga dapat meningkatkan kesetaraan gender.
“Kami baru-baru ini juga sudah menandatangani MoU (nota kesepahaman) dengan kabupaten/kota, untuk menciptakan Kota Layak Anak. Program ini saya kira juga sangat tepat untuk meningkatkan kesetaraan gender, karena kaum perempuan-lah yang melahirkan tunas bangsa. Sehingga Sumut mampu berdaya saing. Saya yakin dapat terwujud, karena di Sumut terutama budaya suku-suku Batak yang ada, itu penghormatan kepada kaum perempuan sangat tinggi,” katanya.
Pandangan tersebut diamini Kepala Biro Pembedayaan Perempuan Pemprovsu, Iis Faizah Hanum. Ia beraharap dengan penghargaan yang diperoleh kali ini, menjadi pemacu bagi Sumut untuk terus meningkatkan kesetaraan gender di Sumut.
“Penghargaan ini merupakan pimicu dan pemacu semangat kita. Karena kita menyadari lebih mudah meraih dari pada merawat apa yang sudah diperoleh. Karena itu akan terus kita tingkatkan. Kalau sebelumnya kita meraih penghargaan pratama, kemudian dua tahun berturut-turut penghargaan madya, maka tahun depan kita berharap dapat meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Madya Utama,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Tiga Tahun Tewas Disiksa Ayah dan Ibu Tiri
Redaktur : Tim Redaksi