jpnn.com, SANUR - Yayasan SUN, organisasi nirlaba bidang energi surya, SUN Energy berpartisipasi dalam implementasi Green Tourism dengan menghadirkan energi terbarukan di berbagai destinasi wisata.
Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di lokasi wisata bisa menjadi inisiatif awal penerapan konsep Green Tourism di industri pariwisata yang sekaligus dapat mengedukasi para wisatawan.
BACA JUGA: SUN Energy Operasikan PLTS Atap di 3 Lokasi SPBU Shell
“Kami telah memasang Solar Charging Station, Chargee, di 33 titik, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, dan Bali yang terletak di beberapa desa wisata seperti Desa Penglipuran, Desa Bongkasa Pertiwi, Kawasan Pantai Sanur dan Pererenan,” ujar Chief Commercial Officer SUN Energy, Dion Jefferson.
"Keunggulan teknologi energi surya yang dapat digunakan di berbagai lokasi kami manfaatkan untuk mengedukasi masyarakat bahwa energi matahari yang tak terbatas dapat digunakan sebagai sumber energi. Sistem Chargee yang menggunakan baterai berkapasitas 50 Wp ini dapat digunakan hingga malam hari," imbuhnya.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Perkenalkan Kain Nusantara Kepada Para Delegasi di KTT ASEAN 2023
Selain itu SUN Grup melalui SUN Energy dan SUN Terra juga telah mencatatkan berbagai portofolio instalasi sistem PLTS di Pulau Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit mancanegara.
SUN Energy telah memasang sistem energi surya di ITDC Utilitas dan Padma Hotel & Resort, serta SUN Terra di Hotel Escotel Canggu.
BACA JUGA: Bandara I Gusti Ngurah Rai Turut Membantu Kelancaran KTT Asean
Di sisi lain, di Bali SUN Terra juga telah mencatatkan sederet portofolio seperti Bank HSBC dan Alfamart. Grup SUN telah membangun ekosistem di industri energi surya sehingga dapat melayani berbagai tipe konsumen yang memiliki beragam jenis bangunan, mulai dari residensial, hotel, bangunan skala menengah, bahkan destinasi wisata.
“Kami satu-satunya pengembang proyek sistem energi surya yang secara bisnis model dan unit bisnis bisa melayani para pelanggan dari berbagai sektor, sehingga kami berharap dapat mendukung pemerintah dalam peningkatan target bauran energi pemerintah. Seperti instalasi sistem energi surya pada sektor pariwisata dapat menjadi referensi penerapan Green Tourism bagi para pelaku pariwisata lainnya,” tutur Dion.
Dion menambahkan instalasi yang cepat, teknologi yang andal, sistem pemantauan energi yang real-time, menjadikan sistem energi surya dapat menjadi salah satu opsi energi terbarukan yang mampu mereduksi jejak karbon dari kegiatan operasional apapun di mana pun.
“Kami sangat berkomitmen terhadap Green Tourism di Bali dan berharap dapat memberikan dampak secara holistik baik di bidang sosial, lingkungan dan ekonomi di Padma Resort. Melalui pemasangan sistem energi surya terintegrasi, Padma Hotel berharap dapat membantu Pemerintah dalam agenda Green Tourism sekaligus memaksimalkan program bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia,” imbuh Rendy Kurniawan, selaku Director of Rooms Padma Resort Legian Bali.
Bersama SUN Energy, Padma Resort Legian dan Ubud berharap bisa meminimalisir emisi karbon di area hotel, diperkirakan 467,000 kg jumlah karbon tereduksi setiap tahunnya melalui daya listrik 598,016 kWh yang dihasilkan sistem energi surya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada