jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menilai kesetaraan gender sangat penting untuk meningkatkan kinerja perseroan dan melahirkan generasi penerus baru yang dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perempuan mempunyai peran penting terhadap kemajuan suatu bangsa dan bisa menginspirasi masyarakat untuk memperbaiki taraf kehidupan.
BACA JUGA: Kisah Kartini BRI dari Mamuju, Semangat Mantri Usra untuk Pulihkan UMKM Pasca-gempa
Menurut Sunarso, saat ini bank BUMN dengan kode saham BBRI itu sudah cukup terbuka dalam mengakomodasi kepentingan perempuan agar mampu berkembang dalam kultur perusahaan.
BRI memiliki memiliki jumlah pekerja perempuan sebanyak 47 ribu dari total 121 ribu karyawan. Sunarso berharap pekerja perempuan di bank pelat merah itu mampu mengeluarkan semua potensi terbaik bagi perusahaan dan Indonesia secara umum.
"Secara demografi juga alhamdulillah sudah 80 persen yang masuk kategori milenial. Lebih bersyukur lagi, para pekerja perempuan di BRI kini sudah menduduki jabatan yang strategis dan cukup tinggi," kata di Jakarta, Kamis (22/4).
Sunarso memerinci untuk posisi manajerial pada level manager hingga tingkat direktur (BOD-1) terdapat 716 pekerja perempuan yang menduduki berbagai posisi strategis ini atau mencapai 22,69 persen.
Selain itu, BRI juga memiliki komunitas khusus bagi pegawai wanitanya yaitu Srikandi BRI yang kerap menjalankan program-program yang fokus memberikan dukungan women empowerment, social enterpreneurship, dan kepedulian lingkungan.
Menteri BUMN Erick Thohir menilai BRI dapat berperan sebagai “bapak” untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja perempuan, yang pada akhirnya berujung pada naiknya produktivitas perusahaan dalam menyalurkan kredit dan memberdayakan UMKM.
"Itu lah yang saya minta, bagaimana BRI dan tentu para perempuan-perempuan kuat yang ada di BRI, nasabah BRI yang tadi saya lihat, jaringan BRI, ataupun 40 ribu pekerja perempuan yang ada di BRI, ini menjadi sebuah kekuatan," kata Erick.
Pada sesi talkshow, Komisaris BRI Rofikoh Rokhim mengatakan, perempuan saat ini harus memiliki pendidikan tinggi, yang tidak hanya berasal dari jalur formal, agar bisa meningkatkan kelas dan kapasitasnya.
Menurut dia, melalui kemampuan dan kapasitas diri seorang perempuan diyakini tak mudah mendapat perlakuan diskriminasi dan bisa membuktikan bahwa dirinya hebat.
"Hebatnya perempuan itu bukan hanya karena (mampu) multitasking, tapi juga memiliki jiwa endurance, persistent dan ini tidak hanya didapat dari (pendidikan) formal tapi juga informal, dari kehidupan kita sehari-hari," kata Rofikoh.
Peringatan Hari Kartini oleh BRI masih berlanjut pada Kamis (22/4) dengan kegiatan Sharing Session Bersama kaum difabel yang bertajuk “Kartini Milenial, Generasi Penerus Bangsa Turut Membangun SDM Unggul Indonesia Maju”. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia