Sungai di Banjarmasin Sangat Memprihatinkan

Senin, 20 Februari 2017 – 01:52 WIB
Sungai di Banjarmasin Sangat Memprihatinkan. Foto: Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Kondisi sungai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah dalam kategori gawat. Dari hasil penelitian batas aman air sungai sudah di ambang batas tercemar berat.

Masalah baku mutu air sungai di Banjarmasin pun disentil oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan Siti Nurbaya.

BACA JUGA: Kami Usir dan Jika Perlu Kami Bunuh

Menurutnya, semua yang ada di Banjarmasin bagus, kecuali baku mutu air sungai.

Dia pun berharap persoalan baku mutu air sungai dapat diatasi.

“Masalahnya hanya baku mutu air sungai,” katanya di Balai Kota dalam acara Babarasih Kota Banjarmasin, Sabtu (18/2). 

Parahnya, penghitungan itu sudah lima kali lipat kategori pencemaran berat. Idealnya kategori pencemaran berat memiliki skor minus 31.

Hasil pemeriksaan pada 2016 lalu, angka pencemaran di Banjarmasin sudah mencapai minus 155.

Angka itu didapat dari 27 parameter penghitungan seperti biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), dan total suspended solid (TSS).

Hasil terparah adalah escherichia coli. Penyebabnya, lagi-lagi limbah domestik warga Banjarmasin yang masih menggunakan jamban.

E Coli berkembang-biak di usus besar manusia. Tingkat pencemaran E Coli ke sungai selaras dengan masih banyaknya toilet apung.

Bagi kesehatan, E Coli menyebabkan diare. Ketentuan standar kandungan bakteri E Coli sebesar 100 mpn (most probable number) per 100 mm (millimeter).

Namun, kandungan bakteri E Coli sungai di Banjarmasin sudah jauh di atas ambang standar, bahkan mencapai belasan ribu mpn.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina optimistis pencemaran air sungai di Banjarmasin bisa diminimalisasi.

Satu-satunya cara adalah dengan memindahkan jamban yang ada di sungai. Dengan begitu penyumbang E Coli dapat ditekan.

Meski demikian, tetap ada kendala untuk menekan angka pencemaran sungai di Banjarmasin.

Sebab, lanjutnya, wilayah Banjarmasin merupakan hilir sungai.

Jika Banjarmasin saja yang menekan jumlah jamban di sungai, maka tidak akan berpengaruh banyak jika bagian hulunya tidak melakukan hal yang sama.

“Satu-satunya cara ya dengan menggerakkan Banjar Bakula,” ujarnya. (eka/ema)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Sungai  

Terpopuler