Seorang influencer Rusia telah dideportasi dari Bali setelah mengunggah video dirinya menggambar masker di wajah sehingga melanggar aturan yang mewajibkan pemakaian masker.
Video yang beredar online sejak bulan lalu tersebut menunjukkan bagaimana Leia Se dan seorang Youtuber bernama Josh Paler Lin ditolak masuk ke sebuah supermarket di Bali karena Leia tidak mengenakan masker.
BACA JUGA: Gugatan Larangan Bepergian dari Australia Selama Pandemi Disidangkan di Sydney
Karenanya, mereka masuk ke mobil dan mulai menggambar masker berwarna biru di wajah Leia, sebelum akhirnya berhasil masuk ke supermarket.
"Sadar tidak? Tidak ada yang melihatmu," kata Josh kepada Leia dalam video tersebut.
BACA JUGA: Tiongkok Hentikan Dialog Ekonomi Strategis Dengan Australia
"Saya masih tidak percaya ini berhasil!"
Namun video tersebut viral dan ditemukan oleh pihak berwajib di Bali.
BACA JUGA: Sewa Galangan Kapal di Teluk Subic, Australia Peroleh Akses ke Laut China Selatan
Pemerintah daerah Bali sudah berbulan-bulan kesulitan menangani penyebaran COVID-19 sehingga terpaksa menerima kedatangan turis untuk menggiatkan ekonomi.
Piahk berwajib ini akhirnya mencari pasangan tersebut, menginterogasi mereka, lalu menahan perempuan Rusia itu.
Biasanya, orang yang baru pertama kali melanggar aturan memakai masker di Bali dikenakan denda A$89 (Rp985 ribu) dan baru dideportasi setelah pelanggaran kedua.
Namun, di pengadilan, polisi meminta agar keduanya segera dikeluarkan dari Bali.
"Kami tidak akan mentolerir siapapun yang melanggar protokol kesehatan demi menjaga agar Bali tetap aman," kata Gubernur Bali, Wayan Koster. Meminta maaf di Instagram
Josh Paler Lin, yang kanal Youtubenya berisi video lelucon dan diikuti oleh 3,4 juta pengikut tidak dideportasi karena mengenakan masker di supermarket.
Namun, Leia yang memiliki 25.000 pengikut di Instagram telah dipulangkan ke Rusia hari Rabu (05/05).
Menurut Gubernur Wayan, video yang viral tersebut adalah satu dari tiga video lelucon yang melanggar protokol kesehatan dan diunggah tahun ini.
Sebelum keduanya diajukan ke pengadilan, mereka sempat membuat video minta maaf yang diunggah di akun Instagram Josh.
"Saya membuat video ini untuk menghibur orang karena saya adalah 'content creator' [pembuat konten] dan adalah menghibur orang adalah pekerjaan saya," ujar Josh, yang ditemani pengacaranya dalam video tersebut.
"Namun, saya tidak menyadari apa yang saya lakukan ternyata mengundang banyak komentar negatif."
Leia bukanlah satu-satunya influencer luar negeri yang dideportasi dari Bali tahun ini.
Desember tahun lalu, Sergei Kosenko dari Rusia yang memiliki lebih dari 4,8 juta pengikut di Instagram, mengunggah video dirinya naik motor bersama seorang penumpang perempuan lalu terjun ke laut.
Video ini mengundang perhatian pihak berwajib Bali, yang terus memantau akun media sosialnya.
Januari lalu, ia juga mengunggah video pesta yang diadakannya bersama 50 orang lain di sebuah penginapan di Bali. Tindakan ini melanggar protokol COVID-19.
Pihak setempat mengatakan tindakan ini melanggar aturan dalam visa turisnya, sehingga dia dideportasi kembali ke Rusia.
"Saya cinta Bali. Saya minta maaf," kata Sergei setelah resmi dideportasi.
Hingga saat ini, Indonesia mencatat angka penularan COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara, yaitu 1,6 juta dan hampir 45.000 kematian yang berkaitan dengan virus corona.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbangan MH370 Sengaja Dialihkan ke Jalur Palsu Sebelum Hilang di Samudera Hindia