jpnn.com, DEPOK - Istri pengawal Presiden Bung Karno, Serma R Kusno bernama Elisabeth Koesno akan mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Beberapa hari lalu, dia sekeluarga nyaris putus asa khawatir kehilangan tempat tinggal setelah pada 1 Juni nanti masa sewa kontrakannya di Cimanggis, Depok selesai.
BACA JUGA: Elektabilitas Ganjar Pranowo Kadung Melejit Sebelum Serangan Pacul
Sang pemilik kontrakan juga sudah mendatangkan pemborong untuk membongkar rumah itu.
Namun, kekhawatirannya itu sirna, sebab kemarin Jumat (28/5) dia mendapat kabar bahwa kontrakannya telah dibayar. Pembayaran dilakukan oleh Ganjar. Bantuan ini pun di luar dugaan Elisabeth sekeluarga.
BACA JUGA: Dikabarkan Berseteru, Ganjar: Saya Selalu Hormat pada Mbak Puan
Roland Anziano, cucu Serma R Koesno mengungkapkan bukan hanya kontrakan yang dibayar full satu tahun sebesar Rp25juta oleh orang nomor satu di Jateng itu, melainkan juga tagihan PDAM yang dibayar sekitar dua minggu lalu sejumlah Rp1,3juta.
“Karena Pak Ganjar tidak pernah menjanjikan apa-apa, dua minggu lalu saya kontak beliau lewat Instagram. Dibantu untuk bayar PDAM. Ini hadiah Hari Lansia. Dibayarkan kontrakan kami oleh Pak Ganjar,” kata Roland.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Saya Minta Semua Kepala Daerah Hati-hati
Dia sangat bersyukur atas kebaikan hati Ganjar pada keluarganya.
“Kami betul-betul terima kasih, karena jujur aja kemarin sudah packing (mengemasi) baju-baju kita bingung mau ke mana. Sempat bilang ke Pak Ganjar kalau ada tempat tinggal di Jawa kami juga mau, kecil-kecilan saja yang penting Oma nyaman. Ternyata malah dibayarin kontrakannya,” tambahnya.
Roland mengaku terpaksa membagikan kisah neneknya melalui media sosial lantaram kesulitan yang dialami. Sejumlah akun tokoh negara ditautkannya termasuk milik Ganjar Pranowo.
“Dulu Opa punya rumah di Pondok Gede, 2000 meter. Tapi ada sengketa dan kami akhirnya mengalah karena juga butuh uangnya untuk Oma. Nah dari situ kami mulai pindah-pindah kontrakan sampai yang saat ini kami tinggali,” katanya.
Namun, masa pandemi yang tak kunjung usai dan minimnya bantuan membuat kondisi ekonomi Elisabeth Koesno sekeluarga makin tak karuan.
“Pernah jual minyak, gula, beras itu hanya untuk beli (token) listrik. Banyak yang datang mengaku kasih bantuan, tapi saya cuma diminta tanda tangan cek kosong setelah itu tidak ada bantuan yang datang. Ya alhamdulillah kadang orang-orang itu meninggalkan mie atau sembako atau uang,” kata Roland.
Meski begitu, dia merasa sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan Ganjar. Apalagi, Ganjar tak pernah bicara apapun soal rumah kontrakan.
“Ndak menyangka, tahu-tahu sudah dibantu. Terima kasih banyak pada Pak Ganjar,” ungkapnya penuh syukur.
Roland mengatakan selama ini banyak kesulitan dialami keluarga Elisabeth Koesno. Pada akhir 2019, Elisabeth jatuh dan mesti menjalani perawatan yang tidak murah. Terakhir adalah ketidakmampuannya membayar kontrakan.
Sebagai informasi, Serma R Koesno ialah pengawal pribadi yang ditunjuk langsung oleh Bung Karno pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Koesno pernah berjuang bersama di sejumlah peperangan masa kemerdekaan dan merupakan anggota pasukan dari Jendral Soedirman.
“Waktu itu namanya Pasukan Pengawal Presiden, belum ada ajudan. Opa saya dipilih karena Bung Karno memang mencari anggota yang sedaerah dan menonjol di perang-perang gerilya,” ujar Roland kepada wartawan, Sabtu (29/5).
Dia menceritakan mendiang Koesno memang tak banyak dikenal oleh publik tentang keterlibatannya. Namun, ada banyak bukti sang kake merupakan salah satu pengawal Bung Karno pada masa 1950-1960an.
“Penembakan Istiqlal, terus beberapa peristiwa penting lainnya. Opa saya ada di situ,” katanya.
Serma R Koesno meninggal tahun 1998 dan meninggalkan seorang istri bernama Elisabeth Koesno yang dinikahinya pada kurun waktu 1950.
Elizabeth Koesno berasal dari Purworejo dan memiliki darah keturunan Belanda-Indonesia. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia