Sungguh tak Enak menjadi Klub Musafir di Liga 1

Minggu, 17 Desember 2017 – 09:29 WIB
Suporter PSMS Medan. Ilustrasi Foto: Wahyudin/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pada Liga 1 musim 2017, Persiba Balikpapan dan Perseru Serui merupakan dua klub yang tidak bermain di kandang.

Musim 2018, ada beberapa klub yang berpotensi tidak bermain di kandang sebenarnya musim depan. Bagaimana tantangannya?

BACA JUGA: Batal di Batam, PSM Pindahkan TC ke Yogya atau Bali

---

DEGRADASI ke Liga 2. Kondisi itulah yang dialami Persiba Balikpapan karena performa buruknya musim lalu.

BACA JUGA: Bomber Anyar Sriwijaya FC Pasang Target Jadi Top Scorer

Terlepas dari apa yang terjadi di lapangan, status mereka sebagai klub musafir menjadi salah satu penyebab utama. Pada awal musim, mereka tak bisa bermain di Balikpapan.

Karena Stadion Parikesit dianggap tidak layak dan Stadion Batakan belum selesai, terpaksa mereka mengungsi ke Stadion Gajayana, Malang. Jauh dari para fans fanatiknya.

BACA JUGA: Dikontak 3 Klub, Rangga Belum Putuskan Bertahan di Persebaya

Alhasil, empat pertandingan awal musim dimulai dengan kekalahan demi kekalahan dan menghuni dasar klasemen.

Striker Persiba Bijahil Chalwa masih ingat. Ketika itu, Persiba berstatus tuan rumah di Stadion Gajayana, Malang, dan menjamu Arema FC pada 1 Mei.

Statusnya tuan rumah, tapi stadion dipenuhi oleh Aremania. ”Rasanya tidak enak sekali. Main seperti tidak lepas dan dalam tekanan,” ujarnya.

Akhirnya, Persiba kembali ke Stadion Parikesit pada pekan kesepuluh dan kemudian bisa memakain stadion baru, Stadion Batakan, pada pekan ke-23.

Sayang, momentum sudah lewat dan sulit bagi mereka untuk bangkit. Dampaknya, mereka mengakhiri musim di posisi ke-17 klasemen akhir.

Selain Persiba, ada tim lain di Liga 1 musim lalu yang juga sempat menjadi musafir, yakni Perseru Serui.

Tim asal Kepulauan Yapen tersebut tiga kali menyandang status sebagai tim musafir. Itu terjadi ketika melawan Bali United (4/7), Persija Jakarta (13/7), dan PS TNI (18/7).

Berbeda dengan Persiba yang memilih stadion ”netral”, Cendrawasih Jingga –julukan Perseru– justru bermain di kandang para tamunya tersebut.

Melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, menghadapi Persija di Stadion Patriot, Bekasi, serta menjamu PS TNI di Stadion Pakansari. Hasilnya, selalu kalah.

Saat itu, mereka terpaksa menjadi tim musafir karena tidak memiliki lampu stadion yang memadai. Padahal, pertandingan selalu malam hari karena memasuki bulan puasa.

Dan, musim depan, situasi serupa sepertinya juga akan kembali terjadi karena kualitas Stadion Marora memang di bawah standar Liga 1.

Pelatih Perseru Agus Yuwono saat itu berkata, bermain kandang di tandang sangatnya menyulitkan.

”Pengaruhnya pasti ada, lelah, fatigue, dan kangen keluarga jadi salah satu permasalahan tersendiri. Kami tidak bisa bermain maksimal akhirnya,” terang pelatih asal Malang itu.

Kiper Perseru Sukasto Efendi segendang sepenarian dengan pelatihnya itu. Dia mengatakan sangat tidak enak bermain dengan status tuan rumah tapi malah mendapat tekanan dari suporter lawan.

”Kami akhirnya kacau. Tidak maksimal. Mau dapat poin jadi susah,” kenangnya.

Problemnya, musim depan Perseru masih ada peluang mengalami kondisi serupa, terutama kalau terpaksa bermain malam.

Selain mereka, ada dua tim yang berpotensi tidak bermain di kandang musim depan. Mereka adalah dua klub promosi, PSMS Medan dan PSIS Semarang, yang stadionnya sedang direnovasi. (rid/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Siapkan Pengganti Reinaldo dari Belanda


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
klub musafir   Liga 1   Persiba   PSMS   PSIS  

Terpopuler